Berita Nasional

Porkas, Judi Lotre yang Pernah Dilegalkan di Era Soeharto

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Screenshot Presiden Kedua RI Soeharto

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Robby Sumampow meninggal dunia di Singapura pada Minggu (11/10/2020).

Pengusaha kawakan asal Kota Solo tersebut tutup usia pada 76 tahun seusai menjalani perawatan di salah satu rumah sakit di Singapura.

Robby Sumampow merupakan salah satu pengusaha yang dekat dengan Keluarga Cendana, bisnisnya pun berkembang pesat di era kekuasaan Presiden Soeharto.

Baca juga: Rizieq Shihab akan Pimpin Revolusi di RI, Istana Serahkan Kepada Kepolisian

Baca juga: Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Sahrul Gunawan Dikabarkan Tewas Kecelakaan, Ini Faktanya

Baca juga: Sudah Renggut Jutaan Nyawa di Dunia, Nyatanya Virus Corona Punya Kelemahan, Peluang Kita Menghindar

Baca juga: Dituduh Selingkuh dan Diseret ke Kantor Polisi, Pemuda Ini Malah Bongkar Perilaku Keji Pelapornya

Dalam dunia bisnis, Robby lebih dikenal dengan panggilan Robby Kethek.

Ia dikenal sebagai pengusaha properti dan hiburan yang memiliki banyak bisnis dan aset yang tersebar di berbagai kota di Indonesia.

Namun yang paling dikenang dari mendiang Robby Kethek adalah bisnis mengelola undian Porkas yang merupakan kepanjangan dari Pekan Olahraga Ketangkasan.

Porkas sendiri dianggap sebagai judi karena pada dasarnya adalah undian atau lotre berhadiah.

Kendati begitu, pemerintahan Orde Baru selalu menolaknya disebut sebagai judi.

Diberitakan Harian Kompas, 29 Desember 1985, Porkas dipakai pemerintah untuk menggalang dana untuk membiayai penyelenggaraan olahraga terutama sepak bola.

Di tahun 1980-an, pemerintah mulai melegalkan penarikan dana dari masyarakat lewat kupon yang nantinya akan diundi pemenangnya untuk mendapatkan hadiah.

Nama resmi undian dari pemerintah tersebut yakni Kupon Berhadiah Porkas Sepak Bola (KPBS).

Undian tersebut bahkan diperkenalkan langsung oleh Menteri Sosial saat itu, Nani Soedarsono.

"Ini adalah hadiah tahun baru buat kami, dan berarti menunjang dana KONI untuk pembinaan olahraga," kata Nani Soedarso dikutip pada 31 Desember 1985.

Porkas terbilang cukup sukses, dana besar yang terkumpul dari undian tersebut dipakai untuk membiayai kompetisi sepak bola Galatama yang dikelola PSSI.

Skema undian

Halaman
123

Berita Terkini