“Maknanya, Gus Dur merupakan kesatria pemberani yang berjuang dengan senjata cinta,” terang dia.
Pada 2018, Zuli memenangi sayembara desain logo pariwisata yang diadakan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro (Pinarak Bojonegoro). Konsep logo yang ia buat diambilnya dari kitab tasawuf Kifayatul Atqiya' yang ia pelajari ketika mondok.
Kini, untuk meneruskan visinya di dunia desain grafis pada generasi yang lebih muda, Zuli mengajar di jurusan Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) Institut Pesantren Mathali’ul Falah (IPMAFA). Selain itu, ia juga mengajar DKV di SMK Cordova dan ekstra kurikuler komik islami di beberapa pondok pesantren.
Selain itu, untuk berkhidmat pada Syekh Mutamakkin dan tanah tempatnya menimba ilmu, Zuli mendirikan Komunitas Jelajah Pusaka Kajen (Kajen Heritage Trail). Di sini, ia dan rekan-rekannya aktif melakukan kerja-kerja pelestarian khazanah kebudayaan peninggalan Syekh Mutamakkin. (Mazka Hauzan Naufal)