Muncul Yel 'Hancurkan Risma' Gegerkan Surabaya
Ini Fakta di Baliknya dan Penjelasan Banteng Ketaton
TRIBUNJATENG.COM - Sebuah video pendek membuat gempar warga Surabaya di tengah masa kampanye Pilkada Surabaya 2020.
Video berdurasi 19 detik itu menampilkan sekelompok orang meneriakkan yel yang memojokkan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
"Hancur hancur hancurkan Risma, hancurkan Risma sekarang juga," demikian bunyi yel tersebut.
Video itu viral di aplikasi pesan instan dan media sosial.
Baca juga: Hendi Dinobatkan Jadi Wali Kota Terpopuler Indonesia 2020 Ini Lho Kebijakan yang Dinilai Paling Kena
Baca juga: Update Corona Indonesia: Tambah 5.828, Kasus Tertinggi sejak Pandemi dan Vaksin Sinovak Halal
Baca juga: Candaan Presiden Jokowi Bertemu Ketum Senkom Mitra Polri: Wah Kalah Itu Pangkatnya Kapolri
Baca juga: Pantas Wanita Belgia Ini Rela ke Semarang Khusus Menemukannya, Ini Kisah di Balik Tutup Botol Hygeia
Sebagian orang yang menyanyikan yel tersebut mengenakan atribut pasangan calon wali kota Surabaya nomor urut 2 Machfud Arifin-Mujiaman.
Terlihat sebuah spanduk bertuliskan silaturahmi pendukung dengan gambar Machfud Arifin-Mujiaman di belakang mereka.
Belakangan diketahui yang menyanyikan yel itu merupakan Kelompok Banteng Ketaton.
Mereka adalah kumpulan kader PDI-Perjuangan yang kecewa karena rekomendasi calon wali kota jatuh kepada Eri Cahyadi di Pilkada Surabaya 2020.
Mereka mengalihkan dukungan kepada pasangan nomor urut 2 Machfud Arifin-Mujiaman sebagai bentuk protes.
Ketua Klompok Banteng Ketaton Sri Mulyono Herlambang mengatakan, video itu direkam saat acara konsolidasi pemenangan paslon Machfud Arifin-Mujiaman di Jalan Kranggan, Surabaya.
"Video itu direkam dua hari lalu di Jalan Kranggan," kata Sri Mulyono kepada Kompas.com, Jumat (27/11/2020) pagi.
Ragam reaksi Forum Komunikasi Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (Forkom LPMK) Surabaya menyerukan kedua pasangan calon yang berlaga di Pilkada Surabaya untuk berkampanye secara ramah dan tidak provokatif.
Ketua Forkom LPMK Surabaya Unsi Fauza mengatakan, sebagai warga Surabaya, ia tak terima ada pihak yang merendahkan Risma.