Jalur Mistis
Masyarakat lereng Gunung Perahu di wilayah Kabupaten Batang percaya, jalur pendakian ke puncak Gunung Perahu merupakan jalur mistis.
Terutama saat melintasi pos 3 menuju pos 4, di mana Kamis (3/12) lalu terjadi insiden tersesatnya tiga pendaki asal Kecamatan Tersono.
Meski waktu tempuh jalur via Kecamatan Bawang ke puncak Gunung Perahu tergolong singkat, namun terkenal dengan medan berat.
Adapun hingga kini terdapat dua Jalur pendakian via Kecamatan Bawang menuju puncak Gunung Perahu.
Jalur tersebut ada di Desa Kalirejo dan Desa Banturan, dengan waktu tempuh sekitar 4 jam.
Menurut Kepala Desa Baturan, Ahmad Sukro, dua jalur tersebut sangat jarang dilintasi pendaki pemula.
"Yang sering naik adalah pendaki senior yang benar-benar paham medan gunung," katanya, Jumat (4/12/2020).
Dilanjutkannya, warga jalur dari pos 3 menuju pos 4, via Desa Baturan berdampingan dengan alam lain.
"Tak hanya tiga pendaki yang tersesat Kamis lalu, pada 2007 juga pernah terjadi insiden, di mana ada pendaki hilang dan ditemukan meninggal dunia di pos 3 menuju pos 4," paparnya.
Diterangakan Ahmad, jika mendaki via Desa Baturan jalan sudah setapak, namun acap kali menyesatkan pendaki.
"Yang sering saat melintasi pos 3, para pendaki tersesat dan melintas ke arah Desa Kalirejo. Dan di sana harus melewati jurang serta air terjun," ucap.
Ia menambahkan, jalur pendakian via Desa Kalirejo dan Baturan merupakan hutan lindung.
"Vegetasinya juga masih rapat, ditumbuhi pohon besar serta semak belukar, ya karena jarang di lewati oleh pendaki," tambahnya.
(bud)
Baca juga: Kecelakaan di Kudus, Bus Rombongan Peziarah Asal Sukabumi Alami Rem Blong Tabrak Pohon
Baca juga: Jenita Janet Terkejut dengan Pengakuan Ivan Gunawan dan Nikita Mirzani soal Suaminya
Baca juga: Palsukan Resep Dokter, 10 Pengedar Ini Beli Obat Terlarang di Apotek Solo dan Sragen
Baca juga: Lebih Dari 26 Ribu Warga Semarang Ikuti Kampanye Akbar Virtual Hendi-Ita
TONTON JUGA DAN SUBSCRIBE :