Mengenal Critical Eleven 11 Menit Waktu Kritis Penerbangan Pesawat

Penulis: Puspita Dewi
Editor: abduh imanulhaq
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mengenal Critical Eleven 11 Menit Waktu Kritis Penerbangan Pesawat

TRIBUNJATENG.COM - Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 hilang kontak pada Sabtu (9/1/2021) pukul 14.40 WIB setelah pada pukul 14.37 WIB kapten pesawat meminta naik ke ketinggian 29.000 feet.

Dalam dunia penerbangan, dikenal istilah Critical Eleven atau 11 menit waktu kritis penerbangan pesawat.

Hal tersebut pernah ditulis oleh Ben Sherwood dalam bukunya, The Survivors Club - The Secrets and Science That Could Save Your Life.

Tiga menit pertama digunakan untuk mencari posisi stabil dan mengontrol kecepatan ketika pesawat mulai mengudara.

Baca juga: Cerita 3 Nelayan Saat Detik-detik Jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182, Dentuman Dikira Tsunami

Baca juga: Posisi Black Box Sriwijaya Air SJ-182 Ditemukan, Panglima TNI Berharap Bisa Segera Diambil

Baca juga: Kaesang Pangarep Buka Loker Lowongan Kerja 2021 untuk Marketing, Cukup kirim WA

Baca juga: Ini Alasan Agesti Ayu Anak Asal Demak Penjarakan Ibu Kandung Tak Mau Cabut Laporan

Sementara delapan menit terakhir digunakan untuk menurunkan kecepatan dan menyesuaikan dengan landasan.

Selama rentang waktu critical eleven, ada larangan untuk awak kabin berkomunikasi dengan kokpit kecuali ada hal darurat dan awak kokpit harus menahan diri dari aktivitas yang tidak terkait dengan kontrol pesawat.

Sementara itu dikutip dari kompas.com, untuk menghadapi critical eleven, awak kabin biasanya akan memberikan arahan bagi para penumpang untu mematikan ponsel, menutup meja, menegakkan sandaran kursi, membuka tirai jendela, dan menggunakan sabuk pengaman.

Aturan-aturan tersebut diberikan untuk memudahkan jalannya evakuasi bila kondisi berbahaya terjadi.

Saat emergency landing, penumpang hanya diberikan waktu 90 detik untuk menyelamatkan diri dari pesawat.

Pasalnya kalau tidak segera keluar pesawat, penumpang akan kekurangan oksigen, tenggelam saat water landing, atau bahkan meninggal akibat terlalu banyak menghirup asap (smoke inhalation).

Saat memasuki rentang waktu critical eleven, penumpang juga disarankan untuk tidak tidur agar bisa fokus pada arahan awak kabin dan selalu waspada pada kondisi pesawat.

Cerita 3 Nelayan Saat Detik-detik Jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182, Dentuman Dikira Tsunami

Detik-detik saat pesawat Boeing 737-500 Sriwijaya Air SJ-182 terjatuh ternyata sempat dilihat oleh tiga orang nelayan pencari ikan di sekitar Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, Sabtu (9/11/2021) lalu.

Kesaksian ketiga nelayan tersebut disampaikan kepada Polres Kepulauan Seribu sesaat usai kejadian naas tersebut.

Namun memang, ketiga nelayan tidak melihat langsung bentuk pesawat tersebut saat proses jatuhnya.

Halaman
12

Berita Terkini