Berita Demak

Anak Gugat Ibunya di Demak Berakhir Damai, Dedi Mulyadi Menangis: Saya Lakukan Ini Demi Ibu

Editor: m nur huda
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dedi Mulyadi, Ketua Komisi IV DPR RI memberikan beasiswa kepada A seusai mediasi di Kantor Kejaksaan Negeri Demak Jawa Tengah , Rabu (13/1/2021).

Di dalam salah satu ruang di Kejaksaan Negeri Demak, proses mediasi dengan tujuan pencabutan gugatan anak terhadap ibu berlangsung dalam suasana haru.

Dedi yang terus mendampingi ibu dan anak tak kuasa menahan haru, setiap patah kata yang keluar adalah cerminan hatinya yang peka terhadap permasalahan manusia.

Bibirnya yang biasanya selalu menebar senyum ceria saat itu malah bergetar saat mengungkapkan harapan atas kedamaian dan kebahagiaan A dan S.

Melihat kasus yang melibatkan anak dan ibu ini, ia mengaku terenyuh dan terkenang almarhumah ibu tercintanya.

“Sebelum berangkat ke sini ( Demak) saya datangi pusara ibu. Apa yang saya lakukan semua demi Ibu,” kata Dedi.

Suaranya tersendat dan sempat berhenti ketika tetesan air mata jatuh ke pipinya.

Kang Dedi selama ini rajin menyambangi orang orang yang butuh uluran tangan, terutama ibu- ibu lanjut usia dan hidup dalam garis kemiskinan.

Ia mengatakan, penyesalan terbesar seorang anak adalah ketika belum bisa membahagiakan orang tua terutama ibunya.

Pendekatan spiritual yang dilakukan oleh Kang Dedi terhadap A yang semula enggan mencabut laporan terhadap ibu kandungnya tersebut rupanya lebih mempan.

Sebab, ternyata A langsung mau menemui ibu kandungnya setelah berbulan bulan lamanya membatasi komunikasi dengan wanita yang telah melahirkannya tersebut.

Mendengar A mau mencabut gugatan terhadap ibunya, maka Dedi pun spontan bersyukur sambal meneteskan air mata.

Dengan terbata bata ia menyatakan siap mengangkat A sebagai anak dan akan dibiayai kuliahnya hingga mencapai gelar doktor.

Dedi juga menjanjikan umroh kepada A dan S agar makin harmonis hubungan keduanya.

Ia melakukan berbagai kebajikan demi menebus rasa penyesalan terhadap ibu yang sudah melimpahinya dengan cinta tapi tak sempat menyaksikan Dedi Mulyadi menuju puncak kariernya.

“Penyesalan terbesar dalam hidup saya adalah ibu belum sempat menyaksikan saya bisa seperti sekarang ini,” ujar Dedi.

Halaman
123

Berita Terkini