"Beliau juga pedagang.
Main gamelan bisa, bikin dan jual gamelan juga bisa. Gamelan yang saya pakai juga dari beliau," jelas Ki Gondrong.
Ia menyebut, almarhum juga sangat aktif berorganisasi, selaim di Dewan Kesenian dan Pepadi Rembang, almarhum juga bergiat di Lembaga Pembina Seni Pedalangan Indonesia (Ganasidi).
Ia juga bersaksi bahwa almarhum merupakan sosok yang sangat baik dan suka memotivasi para seniman muda.
“Sebelum saya diterima masyarakat Rembang, atau boleh dikatakan mulai laris sebagai dalang, beliau satu-satunya yang mendukung saya.
Beliau bilang, jangan minder ke rekan seprofesi yang sudah lebih bagus dan menonjol.
Tetap semangat karena rezeki Tuhan yang mengatur.
Saya rasa sikap beliau ke seniman muda lain juga begitu," ungkap dia.
Ia menyebut, Anom Subekti juga memperhatikan regenerasi seniman tradisional.
Putranya yang bernama Danang ia didik menjadi dalang profesional juga.
Selain itu, di padepokannya ia juga mengajari anak-anak seni pedalangan dan karawitan
Ki Gondrong tak habis pikir apa motif pelaku yang tega membunuh Anom Subekti beserta istri, anak, dan cucunya.
“Sampai sekarang saya masih terkejut, apa kira-kira motif pelaku.
Beliau orang yang dekat dengan semua orang, dan sangat dermawan,” tutur dia.
Mengenai kedermawanan almarhum, Ki Gondrong punya beberapa cerita.