Penggeledahan dipimpin oleh AKP S, "ujarnya.
Lanjutnya, Dedy meminta penggeledahan direkam video agar jangan sampai ada oknum yang menaruh barang di kamarnya.
Penggeledahan dilakukan hingga pukul 04.00.
"Dedy diminta untuk memberikan air kencingnya, dan ternyata negatif.
Langsung dikasihnya, dan dia juga meminta untuk diperiksa rambut dan darahnya, "bebernya.
Kemudian dilakukan penggeledahan di mobilĀ yang digunakannya untuk perjalanan dinas hingga pukul 05.30.
Penggeledahan itu direkam oleh pengawalnya bernama Sugito
"Penggeledahan itu tidak bisa dibuktikan adanya narkoba, "tuturnya.
Menurutnya, setelah dilakukan penggeledahan, Dedy geram menghubungi Polda Metro Jaya.
Malam harinya rombongan Polisi yang menggeledah Dedy datang ke hotel tempat menginapnya.
"Saat dilakukan pertemuan Dedy didampingi oleh Sekda.
Pertemuan itu dihadiri Kompol D, AKP S yang melakukan operasi, dan anak dari Wakil Menteri Agama,"ujar dia.
Ternyata, kata dia, yang mengenalkan AKP S kepada Wakil Walikota Tegal Jumadi adalah anak dari Wakil Menteri Agama.
Pada pertemuan tersebut Kompol D memohon maaf kepada Dedy Yon.
"AKP S mengakui bahwa Jumadi meminta tolong untuk melakukan tindakan hukum dan menggeledah serta mengetes urin saat Dedy dinas di Jakarta.