Serangan itu segera dibatalkan karena disimpulkan bahwa kapal itu adalah kapal Amerika.
Jenderal Yitzhak Rabin mengirim dua Helikopter Hornet untuk mencari yang selamat di dalam kapal dan memerintahkan semua operasi dihentikan.
Sayangnya, salah satu kapal torpedo tidak mendapatkan pesan tersebut dan menembakkan torpedo yang menghantam kapal Liberty.
Meskipun kru mulai mengibarkan Bendera Amerika yang besar, tidak jelas mengapa peperangan itu terjadi.
Setelah sinyal marabahaya dibuka, Armada Keenam mengirim kapal induk USS Saratoga sementara 8 pesawat juga diturunkan.
Kapal torpedo Israel mendekati Liberty untuk meminta bantuan, namun, Kapten McGonagle telah menggunakan Senapan Mesin Kaliber .50 dan memerintahkan anak buahnya untuk menembak setiap entitas yang mendekat.
Setelah melihat bendera Israel, dia memerintahkan anak buahnya untuk mundur tetapi perintah itu terlambat diterima dan ledakan singkat ditembakkan.
Ledakan singkat ini membuat paranoid Israel, dan sekali lagi, torpedo lain ditembakkan ke kapal Liberty.
Sekarang ada lubang selebar 12m di kapal dan 25 prajurit lainnya telah tewas. Empat torpedo lagi juga ditembakkan tetapi mereka meleset dari kapal.
Kebingungan masih membayangi identifikasi kapal dan episode penembakan berlanjut hingga 1530.
Setelah dipastikan bahwa serangna itu terjadi karena kesalahan, permintaan maaf dikeluarkan kepada Atase Angkatan Laut AS.
Di Washington, Presiden Johnson terkejut ketika mengetahui serangan itu dilakukan oleh Israel karena dia mengira Soviet berada di belakangnya.
Dalam waktu 48 jam setelah serangan, kompensasi ditawarkan kepada para korban dan keluarganya.
USS Liberty tidak tenggelam dan mampu tetap mengapung hingga Malta tempatnya menerima sejumlah perbaikan.
Disengaja atau tidak, nyatanya para pelaut AS ini telah menderita di tangan sekutu mereka sendiri.
Secara keseluruhan, 34 awak tewas sementara 176 luka-luka.
Pada bulan Mei 1968, Israel membayar sejumlah $ 22,6 juta (sekitar Rp324 milyar) kepada keluarga yang mati dan $ 3 juta (sekitar Rp43 milyar) kepada yang terluka. (*)
Baca juga: Duel El Clasico Jateng PSIS Semarang Vs Persis Solo Akan Digelar, Live di TV Nasional
Baca juga: Siapa Aisyah Jadi trending Twitter Hari Ini? Selamat Jalan, Dik
Baca juga: Seorang Ayah Panggul Jenazah Putrinya ke Krematorium, Tetangga Tak Mau Bantu Takut Tertular Covid-19
Baca juga: Alami Rem Blong Truk Muatan BBM Hantam Beton Pembatas Gerbang Tol Srondol Semarang