Oleh DR.apt. Sri Haryanti, M.Si
Dosen Stifar Yayasan Pharmasi Semarang
Peringatan hari besar nasional tentu memiliki makna tersendiri. Hari Kebangkitan Nasional pada tanggal 20 Mei, berharap ada karya anak bangsa yang dapat mengangkat derajat negeri di kancah internasional.
Pesawat terbang N-250 Gatot Kaca menjadi tonggak sejarah kebangkitan teknologi nasional, terbang pertama pada tanggal 10 Agustus 1995. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengatakan, dalam penangulangan wabah Covid-19, tak kurang dari 500 karya inovatif sains dan teknologi telah dihasilkan . Dalam masa pandemi ini, “ventilator, robot nurse, rapid test kit, PCR kit”, dan alat-alat kesehatan lainnya dapat dihasilkan dan dikembangkan oleh anak bangsa.
Semangat Kebangkitan Nasional
Gebrakan Sembilan orang pemuda berusia antara 20-22 tahun yang sedang sekolah dokter benar-benar mengejutkan Mr. Conrad Theodore van Deventer. Pada tanggal 20 Mei 1908 di aula STOVIA (School tot Opleiding van Inlandsche Artsen) atau Sekolah Dokter Pribumi di Batavia telah terbentuk organisasi “Boedi Oetomo”.
Sembilan orang pendiri Boedi Oetomo adalah Soetomo, Mohammad Soelaiman, Gondo Soewarno, Goenawan Mangoenkoesoemo, R Angka Prodjosoedirdjo, Mochammad Saleh, RM Goembrek, Soeradji Tirtonegoro, dan Soewarno. Para pemuda tesebut merasa perlu melakukan pendobrakan untuk mencoba memperbaiki kondisi pendidikan pribumi yang menyedihkan untuk meraih kemajuan (Gamal Komandoko, 2009).
Boedi Oetomo (BO) menggelar kongres pertamanya di Yogyakarta pada Oktober 1908. Tujuan BO yang tercetus dalam kongres itu adalah untuk menjamin kehidupan sebagai bangsa yang terhormat. Fokus pergerakan adalah dalam bidang pendidikan, pengajaran, dan kebudayaan.
Kelahiran Boedi Oetomo menjadi penanda terjadinya perubahan bentuk perjuangan dalam meraih kemerdekaan, yang awalnya bersifat kedaerahan berubah sifat menjadi nasional dengan tujuan yang satu.
Perjuangan mengusir penjajah yang awalnya hanya mengandalkan kekuatan fisik, diganti dengan perjuangan baru yang mengutamakan kekuatan pemikiran. Boedi Oetomo menjadi pelopor perjuangan kemerdekaan dengan memanfaatkan kekuatan pemikiran.
Mengutip dari laman Kemkominfo RI, tema peringatan Hari Kebangkitan Nasional 2021 adalah “Bangkit! Kita Bangsa Yang Tangguh”. Tema ini mengingatkan bahwa semangat kebangkitan nasional mengajari kita untuk selalu optimis menghadapi masa depan.
Menghadapi kondisi sekarang, kemampuan berfikir kreatif sangat dibutuhkan. Menurut Cotton (1991), kemampuan berpikir kreatif dapat dicirikan dengan 4 komponen yaitu fluency (kelancaran), flexibility (keluwesan), originality (keaslian), dan elaboration (elaborasi).
Kebangkitan Teknologi Nasional
Teknologi adalah metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis; ilmu pengetahuan terapan; keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia (KBBI). Mempelajari sejarah dan inovasi teknologi, periode waktu teknologi berkembang, dimulai dari zaman prasejarah alat batu merupakan teknologi pertama yang diciptakan manusia melalui pemikiran.
Dilanjutkan zaman kuno, selanjutnya zaman pertengahan hingga modern, dan zaman revolusi industri. Revolusi industri dimulai dari revolusi industri 1.0, ditandai dengan ditemukannya mesin uap. Berikutnya revolusi industri 2.0, ditandai dengan ditemukannya listrik.