Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia (BRI) ini memberi contoh, pemegang kartu debit BRI bisa melakukan pengecekan saldo secara gratis di ATM BRI.
Selain itu, Sunarso menyatakan, nasabah juga bisa melakukan transaksi tersebut di mobile banking masing-masing bank.
“Sebenarnya ini semua masih manjakan nasabah bila dibandingkan dengan menggunakan ATM selain Himbara. Ini masih jauh lebih murah dan masih gratis bila tahu caranya,” ucapnya.
Adapun, Direktur BRI Handayani menambahkan, pengenaan kembali biaya itu lantaran besarnya biaya untuk mengintegrasi semua ATM Link milik Himbara.
Ia berujar, pengenaan tarif itu hanya untuk transaksi off us transaction.
“Jadi itu, kalau ATM-nya debit BRI, di ATM Link BRI maka gratis. Biaya itu lebih rendah dibandingkan dengan 2018, sebelum kami integrasikan semua ATM Link," tuturnya.
"Berdasarkan histori transaksinya, besaran biaya untuk integrasikan ATM Himbara ini antara anggota Himbara di 2020 tercatat Rp 133 miliar terhadap total anggota Himbara,” tambahnya.
Namun, tak sedikit nasabah menerima penetapan kembali tarif ini. Komunitas Konsumen Indonesia (KKI) mewakili konsumen Indonesia pun melaporkan Himbara ke Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU).
Ketua KPPU Kodrat Wibowo mengungkap telah menerima laporan itu pada Selasa (25/5).
Ia menyebut, konsumen tidak setuju dengan penerapan tarif penggunaan ATM berlogo Link yang akan mulai berlaku pada awal Juni 2021.
“Dugaannya ke KPPU bukan praktik persaingan tidak sehat. Namun perjanjian atau kesepakatan antara pelaku usaha dalam penentuan harga alias kartel,” ujar Kodrat kepada Kontan, Rabu (26/5) malam. (Kompas.com/Rully R Ramli)
Baca juga: Sejak Jokowi Telepon Kapolri, Ribuan Pelaku Pungli Ditangkap Polisi, Jateng Paling Banyak
Baca juga: PREVIEW EURO 2020 : Ajang Pembuktian Lorenzo Insigne di laga Italia vs Swiss
Baca juga: Markis Kido Dimakamkan dalam Satu Liang Lahad dengan Ayahnya
Baca juga: Ingat Kabar Agggota Polisi Asep yang Hilang Diterjang Tsunami Aceh Ditemukan? Ini Fakta Terbarunya