Kemenkes menginstruksikan kepada rumah sakit untuk menambah tempat tidur dan ruang isolasi. Selain itu, penambahan tenaga kesehatan terus dilakukan disaat melonjaknya kasus Covid-19 saat ini.
Namun apakah cukup dengan usaha? Tidakkah kita menyadari bahwa keberhasilan juga perlu disertai dengan doa dan tawakkal?
Butuh doa
Usaha tanpa doa merupakan sebuah kesombongan. Begitupun sebaliknya, doa tanpa usaha hanyalah menghasilkan kesia-siaan. Di sini, perlu digarisbawahi pula tentang seberapa kuat usaha yang kita lakukan. Apakah sudah mencapai titik puncak? Karena terkadang ketika telah berusaha pun bisa saja gagal.
Maka, usaha kita ialah apabila ada gejala mirip Covid, segera lapor ke puskemas atau rumah sakit terdekat sebagai penanganan agar tidak semakin parah. Jangan sampai keadaan seseorang memburuk hanya karena keterlambatan penanganan.
Sebagaimana Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito, ia menyatakan bahwa penyebab meningkatnya kematian korban ialah keterlambatan penanganan atau makin memburuknya kondisi pasien dan tidak terpantau saat isolasi. (kompas.com 9/7).
Meskipun terlihat ringan, namun 3M (Memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan) masih saja sering diabaikan. Padahal, melihat begitu cepat penularan varian baru dari Covid-19, seharusnya membuat kita lebih berdisiplin lagi, bukan malah mengabaikan.
Sebab itu hanya akan merugikan. Sangat diperlukan kontribusi dari kita semua dalam memberantas Covid-19 di Indonesia. Bahwa upaya penanganan Covid-19 dapat berjalan baik ketika seluruh pihak saling mendukung.
Yakinlah bahwa Indonesia bisa, dengan tetap memperkuat usaha dan doa agar negeri kita tercinta ini dapat terbebas dari virus Covid-19. Aamiin. (*)
Baca juga: Viral Video Oknum Satpol PP Pukul Wanita Hamil Pemilik Warkop saat Penegakan PPKM
Baca juga: Hotline Semarang : Berapa Biaya Pemotongan Hewan Kurban di RPH
Baca juga: Fokus : Bijak Menerima Berita Covid
Baca juga: Jumardin Tewas di Tragedi Pilkades Berdarah, Kalah Duel dengan Pendukung Lawan yang Bersenjata Badik