"Kami terus terang sangat prihatin dengan peristiwa seperti ini, yang terus berulang di NTB, akar persoalan dari pernikahan dini dan kekerasan terhadap perempuan," kata Lilik, Rabu.
Lilik memastikan, kedua perempuan itu tak menikah secara resmi.
"Ini tentu akan menjadi persoalan baru nanti ketika mereka sudah memiliki anak, akan sulit mengurus akta kelahiran anak anak mereka karena menikah tanpa dokumen atau di bawah tangan," ungkap Lilik.
Menurutnya fenomena pernikahan dengan dua perempuan sekaligus ini seharusnya menjadi perhatian pemerintah daerah.
Pemerintah daerah diminta mencari penyebab dan menemukan solusi agar kejadian serupa tak terulang. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pernah Menikah Dini, Ini Cerita Khusnul Istri Pertama Pemuda yang Menikahi 2 Perempuan Sekaligus"