TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Semarang Zoo atau Kebun Binatang Mangkang mulai kembali beroperasi sejak Pemerintah Kota Semarang memberikan lampu hijau bagi sektor wisata dan hiburan.
Direktur Semarang Zoo, Choirul Awaludin mengatakan, Semarang Zoo sudah buka kembali mulai 18 Agustus kemarin.
Baginya, dibukanya kembali sektor wisata dan hiburan menjadi kado terindah saat HUT ke-76 RI.
Baca juga: Penampakan Bagian Dalam RSK Tayu Pati yang Telantar, Masih Ada Ranjang Besi Pasien hingga Kursi Roda
Baca juga: Viral Video Warga Kebonagung Kendal Bikin Panggung Dangdut Rayakan HUT RI, Tak Mau Dibubarkan Polisi
Baca juga: Buntut Video Viral Dangdutan saat Syukuran HUT RI, Kades Kebonagung Kendal Minta Maaf ke Polisi
Pasalnya, sudah hampir dua bulan wisata tutup. Operasional semakin menipis lantaran tidak ada pendapatan dari tiker masuk.
"Tentu, ini kabar gembira. Kami harus kerja keras lagi menyosialisasikan kepada masyarakat. Masih banyak masyarakat yang belum tahu. Kami promosi lagi mulai dari nol," ungkap Awaludin, Kamis (19/8/2021).
Dia menjaskan, pengunjung Semarang Zoo wajib menunjukan kartu vaksin atau bukti bahwa yang bersangkutan telah divaksin.
Pihaknya pun sedang menyiapkan aplikasi Peduli Lindungi untuk memastikan bahwa pengunjung memang benar-benar sudah divaksin.
Sembari berjalan, pihaknya juga masih mengkaji aturan bagi anak-anak. Segmentasi pengunjung Semarang Zoo adalah anak-anak.
Sedangkan, vaksinasi baru dilakukan kepada orang dewasa.
"Di sini segmennya anak-anak. Sampai hari ini kami masih koordinasikan bagaimana. Saat ini yang penting orang tuanya sudah divaksin," terangnya.
Pada hari pertama kembali dibuka, bebernya, ada sekitar 50 wisatawan yang datang. Sejauh ini, dia menilai masih terkendali.
Baca juga: Ini Manfaat Tumbuhan Takokak, Bisa Mengobati Disfungsi Ereksi dan Mencegah Diabetes
Baca juga: Selalu Punya Harapan, Kunci Sidomuncul Bangkit di Tengah Pandemi
Baca juga: Kabar Gembira Presiden Jokowi Perbolehkan Sekolah Tatap Muka, Tapi Ini Syaratnya
Pengunjung juga dapat menunjukan kartu vaksin.
Adapun mengenai kapasitas, pihaknya memberlakukan 25 persen atau sekitar 7.500 wisatawan dari kapasitas semula 30.000 wisatawan.
"Penjualan tiket masih sama. Hanya, prokes kami perketar lagi. Kami juga bentuk satgas Covid-19 sebanyak 10 orang yang selalu memantau," katanya. (*)