TRIBUNJATENG.COM, BALI - Viral video seorang oknum anggota TNI memukul warga di Desa Sidetapa, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, Bali.
Video tersebut mendapat konfirmasi langsung dari Dandim 1609/Buleleng, Letkol Inf Muhammad Windra Lisrianto.
Ia menyebut video yang beredar di masyarakat tidak lengkap.
Pasalnya peristiwa sebelum pemukulan anggota TNI ke warga itu tidak terekam.
Baca juga: Pria Mengaku Jenderal yang Dianiaya Warga di Garut Dipastikan Seorang Perwira TNI AU Aktif
Baca juga: Inilah Kehebatan Satbravo-90 Paskhas Pasukan Elite TNI AU, Terlibat Evakuasi WNI dari Afghanistan
Baca juga: Dipukul Warga, Pria Mengaku Jenderal TNI yang Marah-Marah Acungkan Golok Lapor Polisi
Baca juga: VIDEO Panglima TNI Tinjau Penanganan Covid-19 di Klaten
Windra memberi penjelasan mengenai duduk perkara insiden tersebut.
Menurutnya, tindakan anggota TNI itu dilakukan hanya sebagai wujud pembelaan terhadap pimpinan.
Mereka tidak terima lantaran kepala Dandim dipukul oleh warga setempat.
"Kepala saya dipukul dari arah belakang oleh salah satu warga disana."
"Melihat saya selaku Komandan Kodim dipukul, anggota saya yang sedang melakukan tugas langsung bereaksi."
"Akhirnya dipukul lah orang itu," kata Windra saat dihubungi Kompas.com, Senin (23/8/2021).
Peristiwa tersebut terekam dalam sebuah video dan viral di media sosial.
Namun, Windra menyayangkan, video viral yang beredar tidak lengkap.
"Jadi sebenarnya pemicu kenapa anggota TNI itu pukul, karena saya komandan Kodim Buleleng dipukul dari belakang kepalanya. Dan itu dilihat oleh petugas," tuturnya.
Windra mengatakan, saat itu tim gabungan Satgas Covid-19 tengah menindaklanjuti laporan adanya 27 warga yang positif Covid-19 dan dua orang meninggal dunia.
Tim gabungan pun mendatangi desa tersebut untuk melacak kontak dari para warga yang positif Covid-19.
Namun sambutan warga ternyata tidak seluruhnya baik, karena masih ada yang menolak dites swab.
Meski demikian, petugas sudah berhasil mengetes 104 orang dan hasilnya 4 orang positif Covid-19.
"Dari 104 yang kami testing, kami mendapatkan 4 orang yang terkonfirmasi positif, dan langsung kami tindak lanjut dengan memanggil keluarganya untuk di tracing, kemudian mengantarkan mereka ke isoter Kabupaten Buleleng," kata dia.
Untuk mengantisipasi warga yang tidak mau mengikuti tes swab, aparat TNI saat itu juga menutup dan menjaga akses jalanan.
Saat itu muncul dua remaja laki-laki yang menggunakan satu motor.
Mereka lalu menabrak petugas dan meronta-ronta menolak dites swab.
Orangtua remaja itu kemudian mendatangi anaknya dan menariknya agar tidak ikut diswab.
"Disaat itu lah saya yang berusaha mengarahkan orangtuanya, dipukul kepala saya dari arah belakang oleh salah satu warga di sana," tuturnya.
Tak terima komandannya dipukul, sejumlah anggota TNI pun bereaksi dengan menyerang warga yang memukul Dandim.
Peristiwa tersebut berujung laporan ke kepolisian.
Sebab, mediasi yang sempat dilakukan tidak membuahkan hasil.
Warga tetap menyalahkan petugas yang melaksanakan tugas tes swab.
Sementara Windra melaporkan tindakan warga menabrak polisi dan memukulnya dari belakang.
"Saya mau membuat laporan ke polisi malam ini. Anggota saya ditabrak sama mereka, dan saya juga dipukul dari belakang," tuturnya.
Baca juga: Kecelakaan Adu Banteng Pikap vs Truk di Pantura Pati, Dimiyati Terjepit di Ruang Kemudi
Baca juga: Cerita Awal DAP Tertarik Ikut Arisan Online, Lihat Status WA Teman, Kini Malah Rugi Rp 166 Juta
Baca juga: Karir Brahim Diaz Sebelum di AC Milan, Seret Barcelona ke Jalur Hukum, Terbuang dari Real Madrid
Baca juga: AHHA PS Pati Menang 1-0 dari Persija Jakarta, Atta Halilintar: Saya Sangat Bangga
Dia juga menyayangkan atas tindakan warga yang tidak patuh dengan aturan penanganan Covid-19.
"Ini memberikan pelajaran, masyarakat benar benar taat dengan apa yang kita kerjakan," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Desa Sidetapa Buleleng Ketut Budiasa mengaku akan membicarakan masalah itu terlebih dahulu dengan berbagai tokoh masyarakat di desa setempat.
"Ini kan masalah di desa, saya ngomong dulu dengan tokoh-tokoh masyarakat sehingga nanti tidak terlalu melebar begitu," kata dia. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kepala Saya Selaku Dandim Dipukul dari Belakang, Anggota Langsung Bereaksi"