Berita Jakarta

TNI AD Resmi Hapus Tes Keperawanan Calon Kowad

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Tentara Wanita

Namun, hingga saat ini Komnas Perempuan belum menerima salinan dari kebijakan tertulis penghapusan tes tersebut.

Menurut Rini, tes keperawanan bersifat subjektif dan kerap digunakan sebagai alat ukur moralitas seseorang. Padahal, bentuk dan karakteristik himen setiap perempuan berbeda-beda. Beberapa perempuan memiliki himen yang tipis, seperti jaring-jaring lebar ataupun padat.

Beberapa jenis himen tersebut, kata Rini, bisa sangat rapuh. Himen perempuan bisa saja robek saat olahraga atau melakukan aktivitas lainnya.

"Jadi penyebab robeknya himen banyak sekali dan himen seharusnya tidak bisa menjadi indikator baik buruknya seseorang, bermoral tidaknya seseorang," jelas Rini.

Selain itu, Komnas Perempuan juga menilai tes himen sebagai bentuk diskriminasi. Sebab, tes itu hanya diberlakukan terhadap calon prajurit perempuan.

Lebih jauh, tes tersebut juga bersifat intrusif. Tes keperawanan membuat calon prajurit wanita merasa malu, takut, hingga trauma.(cnn)

Baca juga: BERITA LENGKAP : Daerah Diminta Tak Gegabah Buka Destinasi Wisata

Baca juga: Puluhan Anak Jadi Korban Penyakit Misterius Mirip Covid-19 di India

Baca juga: Pegawai KPI Ngaku Jadi Korban Perundungan Teman Sekantor, Terjadi sejak 2012, Ini Janji KPI

Baca juga: Bunuh Mertua dengan Racun Biawak, Wanita Ini Menangis saat Dituntut 18 Tahun Penjara

Berita Terkini