TRIBUNJATENG.COM, KLATEN - Ikan toman raksasa yang ditemukan seorang pemuda di embung dekat terowongan kuno Dukuh Samber, Desa Sabranglor, Kecamamatan Trucuk, Kabupaten Klaten ditawar jutaan rupiah.
Namun, penemu ikan toman raksasa tersebut, Aris Sarwanto belum bersedia melepasnya atau menyerahkan ke pembeli.
Ikan itu kini dirawat oleh pria berusia 28 tahun itu di rumahnya yang berada di Dukuh Mranggen, Desa Jogosetran, Kecamatan Kalikotes, Klaten, Jawa Tengah.
Dari penuturannya, ikan Toman raksasa yang ia temukan di embung Dukuh Samber dekat penemuan terowongan kuno itu berjenis Green Toman.
Saat ini, ikan tersebut menjadi buruan para kolektor ikan hias karena langka dan memiliki warna yang cukup unik.
Baca juga: Bulus 20 Kg yang Ditemukan Dekat Terowongan Kuno Klaten Akan Diawetkan
Baca juga: Hendak Relokasi Embung, Warga di Klaten Temukan Terowongan Batu Bata, Diduga Peninggalan Belanda
"Ikan ini sempat saya taroh di dalam aquarium, karena terlihat stres lalu saya pindahkan ke kolam ikan," jelasnya saat Tribunjogja.com temui di rumahnya, Senin (6/9/2021).
Ikan Toman raksasa itu memiliki beberapa warna, seperti warna coklat gelap. Beberapa siripnya juga terlihat berwarna putih dan hijau gelap.
Menurut Aris, ikan Toman itu memiliki panjang 80 sentimeter dengan berat 7 kilogram.
Ia pun membenarkan jika ikan Toman itu sudah ditawar oleh beberapa pemburu ikan hias.
Tawaran tertinggi senilai Rp5 juta.
"Memang ada yang nawar Rp17 juta, tapi itu di media sosial dan orangnya sepertinya bercanda. Kalau yang serius itu ada yang nawar Rp5 juta, tapi saya gak mau lepas," ucapnya.
Diakui Aris, dirinya enggan menjual ikan tersebut karena sehari setelah mendapatkan ikan itu ia mendapat mimpi jika bakal menerima banyak rezeki jika merawat ikan tersebut.
"Sebelum dapat ikan gak ada firasat, tapi sesudahnya saya dapat mimpi jika bakal dapat rezeki banyak kalau merawat ikan itu," ulasnya.
Ia mengatakan, ikan Toman raksasa itu untuk perawatan, dirinya memberi makan ikan Nila ukuran kecil dua kali dalam sehari.
Aris pun bercerita jika awal dirinya menemukan ikan Toman raksasa itu pada Sabtu (28/8/2021) sore.
Saat itu, dia dan 10 orang temannya berada di embung Dukuh Samber yang akan direvitalisasi jadi kolam pemancingan.
Ketika muncul ikan besar dirinya spontan langsung mengangkat ikan tersebut dari dalam embung.
"Saya kira sudah mati karena tidak bergerak saat ditemukan. Lalu saya masukan ke kolam di rumah dan akhirnya hidup lagi," jelasnya.
Pejabat (Pj) Kepala Desa Sabranglor, Budi Andrianto membenarkan adanya penemuan ikan Toman tersebut.
"Iya, benar ada ditemukan ikan besar tapi saya nggak tahu jenisnya apa, tapi seperti yang banyak di Kalimantan itu," ujarnya.
Penemuan ikan Toman di dalam embung itu, lanjut dia, baru pertama kali terjadi.
Adapun ikan Toman yang ditemukan tersebut berukuran cukup besar, dengan lingkar badan hampir sebesar paha orang dewasa dan panjangnya sekitar 80 sentimeter.
Pada waktu-waktu sebelumnya belum pernah ditemukan ikan sebesar itu.
"Baru ketemu itu, kita nggak tahu apakah masih ada lagi atau nggak di dalam kolam. Harusnya ada tapi kok nggak kelihatan," ucapnya. (*)
Bulus Diawetkan
Sementara itu, bulus seberat 20 kilogram yang ditemukan di embung dekat terowongan kuno di sekitar embung Dukuh Samber Desa Sabranglor, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, rencananya akan diawetkan.
Sebelumnya, pada Minggu (5/9/2021) warga juga menemukan ikan toman raksasa di embung dekat terowongan kuno yang sedang direvitalisasi menjadi kolam pemancingan dan pusat kuliner di desa itu.
Penemuan ikan toman raksasa oleh warga saat sedang menyetrum ikan di embung berukuran 50x11 meter tersebut.
Sedangkan, Senin (6/9/2021) dini hari, warga menemukan seekor bulus di embung yang tengah dalam proses pengerukan itu.
Seorang warga sekitar, Kirjo (36), menyebut jika hewan berukuran besar tersebut ditemukan warga sekitar pukul 02.00 WIB.
"Awalnya dikira itu malah bantal yang mengambang, pas dicek tahu-tahu bulus," ucapnya saat berbincang dengan Tribun Jogja, Senin (6/9/2021) di lokasi penemuan.
Kemudian, beberapa warga mencoba mendekati Bulus yang sedang mengambang itu.
"Saat itu posisinya mengambang dekat temuan terowongan kuno. Saya ngira masih hidup tapi ternyata sudah mati," lanjutnya.
Selanjutnya, bulus itu diangkat oleh warga bersama-sama dan diletakkan di dekat posko pengerjaan revitalisasi embung Dukuh Samber itu.
Kirjo mengaku, selama ini belum pernah mendengar ada temuan bulus di embung tersebut. Ini adalah kali pertama warga menemukan hewan tersebut di embung.
Pejabat (Pj) Kepala Desa Sabranglor, Budi Andrianto mengatakan, bulus yang ditemukan oleh warga itu berukuran cukup besar, dengan panjang sekitar 80 sentimeter, lebarnya sekitar 36 sentimeter, dan berat 20 kilogram.
Menurut Budi, selama ini di desa yang ia pimpin tidak pernah ditemukan bulus, termasuk di embung Dukuh Samber yang bakal direvitalisasi itu.
"Ini baru penemuan pertama. Selama ini belum pernah ketemu," katanya.
Kata dia, temuan Bulus yang sudah mati itu bakal diawetkan oleh Pemerintah Desa (Pemdes) Sabranglor, dan dipajang di sekitar embung yang bakal direvitalisasi sebagai kolam pemancingan dan pusat kuliner itu.
Pantauan di lokasi, sekitar pukul 13.00 WIB, bulus yang ditemukan tersebut berwarna cokelat pekat dengan beberapa bagian tubuh berwarna hitam. Bangkai Bulus tersebut menjadi tontonan dari warga sekitar. Sejumlah warga tampak berfoto dengan bangkai bulus itu.
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Ikan Toman Klaten Ditawar Rp5 Juta Tak Dilepas, Pemiliknya Mimpi Seperti Ini