TRIBUNJATENG.COM, BOYOLALI - Kepolisian bakal menggelar tes covid-19 selama libur Natal dan Tahun Baru 2022 (Nataru) nanti di jalur Tol Solo-Semarang.
Check point bakal dibuka Polres Boyolali di rest area Jalan Tol Solo-Semarang.
Sasarannya yakni para pengguna jalan Tol Solo-Semarang yang melintasi wilayah Boyolali pada momen Natal dan Tahun Baru 2022 (Nataru) nanti.
Pengecekan itu dilakukan di dua rest area jalur A dan B yang ada di wilayah Kecamatan Teras.
Baca juga: Video Persipa Pati Juara Liga 3 Jateng, Gulung Persebi Boyolali 5-0 di Final
Baca juga: Persipa Pati Juara Liga 3 Jateng Kalahkan Persebi Boyolali Skor 5-0
Baca juga: Diwarnai Dua Kartu Merah Persebi Boyolali, Persipa Pati Menang Telak 5-0 di Liga 3 Jateng
Baca juga: Bungkam Persipa Pati, Persebi Boyolali Lolos Semifinal dan Juara Grup G Liga 3 Jateng
Kapolres Boyolali, AKBP Morry Ermond melalui Kabag Ops Polres Boyolali Kompol Budiarto mengatakan, Operasi Lilin Candi akan digelar pada 24 Desember sampai 2 Januari 2022 mendatang.
Selama operasi ini, pihaknya bakal melakukan swab antigen kepada pengguna jalan tol.
“Jadi dua rest area tol akan menjadi check point. Karena masyarakat luar kota lebih sering lewat tol. Maka kita lakukan swab di rest area A dan B,” katanya.
Dari pengecekan ini, jika ditemukan pengendara yang reaktif langsung dibawa ke tempat isolasi terpusat Asrama Haji Donohudan (AHD) Ngemplak, Boyolali.
“Sedangkan yang sudah di cek swab antigen akan dipasangi stiker khusus," jelasnya.
Dia menyebut pengamanan Nataru ini, sedikitnya 970 personil bakal diterjunkan.
Selain untuk pengecekan di rest area Tol, petugas akan diterjunkan di 7 pos pengamanan (Pospam) serta tiga gereja yang ada di Boyolali.
Tak hanya berfokus pada pengamanan, namun juga pengawasan protokol kesehatan.
“Operasi lilin candi akan kami gelar 10 hari, 24 Desember 2021 sampai 2 Januari 2022. Mulai dari giat pencegahan dengan didukung deteksi dan penegakan hukum. Termasuk prokes," jelas.
Polres juga telah memetakan potensi ancaman saat nataru. Seperti terorisme, kejahatan konvensional, harga pangan jelang nataru, arus mudik dan balik, sweeping organisasi masyarakat, penyebaran covid-19 serta bencana alam.
Kemudian, penjagaan gereja akan dilakukan dengan mendirikan pos pengamanan insidental di tiga gereja.