Terus anak yang nomor dua meluk saya sambil nangis," ujarnya.
Heni bersyukur, ia dan ketiga anaknya dapat selamat dari peristiwa petir yang menyambar rumahnya.
Tetapi, tubuhnya sempat merasakan seperti tersetrum saat petir menyambar.
Kemudian kedua telinganya merasakan bunyi bising berdenging yang hingga saat ini masih terasa.
Setelah kejadian, ia dan anak-anaknya selama dua hari mengungsi di rumah orangtua.
"Saya bersyukur anak-anak selamat. Saya ada sedikit luka bakar seperti terkena percikan api. Lukanya ada di paha dan perut," ungkapnya.
Heni mengatakan, untuk kerusakan tidak begitu banyak.
Di antaranya ada bagian genting yang rusak, dinding toilet bolong, lampu-lampu pecah, dan beberapa kabel rusak.
Baca juga: Pembangunan Gedung Teater Karanganyar Tahap Kedua Telah Selesai, Masih Perlu Penyempurnaan
Baca juga: Lalu lintas Malam Pergantian Tahun Baru 2022 di Kab Tegal Terpantau Aman dan Lancar
Baca juga: Waspada Petir, BMKG Tegal: Hindari Tanah Lapang dan Alat Elektronik
Ia memperkirakan kerugian mencapai Rp 400 ribu sampai Rp 500 ribu.
Ia juga berharap, pemerintah kota memberikan bantuan untuk perbaikan rumahnya.
Karena saat ini suaminya masih bekerja di Kalimantan.
"Saya minta bantuan kelurahan untuk membantu kami. Misalnya memperbaiki listrik agar dapat hidup kembali," jelasnya. (*)