Dikatakannya, adik sepupunya bernama Rozi, di Desa Gedongsari juga tidak lolos seleksi.
“Disangkanya meski dekat Bupati terus bisa lolos, Yang namanya proses seleksi ada yang puas dan tidak puas,” ujarnya.
Sebagai informasi, dalam seleksi perades di Blora.
Warga menggelar aksi demonstrasi menuntut pembatalan seleksi ini karena diduga rawan kecurangan.
Baca juga: Surat Al Mutaffifin (Orang-orang yang Curang), Lengkap Arab Latin dan Artinya
Baca juga: Aturan Baru Naik Kereta Api: Tak Bisa Tunjukkan Hasil Rapid Test, Uang Tiket Hanya Kembali 75 Persen
Baca juga: MTsN 4 Sragen Siap Bantu Program Sahabat Madrasah oleh Kanwil Jawa Tengah
Aksi dimulai pukul 09.30 WIB dari lapangan Kridosono berjalan kaki menuju kantor DPRD Blora menuju Kejaksaan Negeri Blora diakhiri di kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Blora.
Mereka melakukan orasi di setiap titik aksi.
Adapun pemerintah Kabupaten Blora telah selesai melaksanakan pengisian perangkat desa (perades) yang dikuti oleh sekitar 194 desa dengan jumlah lowongan perangkat sebanyak 857 jabatan. (*)
Caption Foto : Bupati Blora Arief Rohman saat ditemui tribunjateng di rumah dinas Bupati Blora, Kamis (27/1/2022) (TRIBUNJATENG/AHMAD MUSTAKIM)