TRIBUNJATENG.COM - Seorang wanita Nina (43) menceritakan pengalamannya diperkosa secara virtual saat menjajal metaverse bikinan Facebook.
Pemilik nama lengkap Nina Jane Patel itu berniat mencoba teknologi baru dunia virtual yang memungkinkan seseorang direpresentasikan dengan avatar, dan saling berinteraksi dalam ruang tiga dimensi (3D).
Namun justru pengalaman tidak mengenakan yang dialami perempuan asal London, Inggris itu.
Baca juga: OPINI Cahyo Dwi Kartiko : Metaverse Inovasi atau Ancaman?
Baca juga: Apa Itu Metaverse? Cara Kerja Dunia Digital yang Dikembangkan Facebook
Baca juga: Kaleidoskop Techno 2021, Facebook Ganti Nama, Perbedaan Layanan WA WhatsApp dan Instagram Meta
Dalam sebuah posting blog, perempuan yang diketahui bernama Nina Jane Patel (43) mengaku telah mengalami kekerasan seksual secara verbal, dan diperkosa secara virtual ketika berada di Horizon Venues.
Horizon Venues sendiri adalah metaverse bikinan Meta (dulu Facebook) yang masih dalam tahap pengembangan.
Metaverse ini bisa diakses menggunakan perangkat Virtual Reality (VR) Oculus Quest bikinan Meta, untuk menikmati konser, olahraga, komedi, dan kegiatan lainnya secara virtual.
"Enam puluh detik setelah bergabung, saya dilecehkan secara verbal dan seksual, 3-4 avatar laki-laki, dengan suara laki-laki, pada dasarnya, secara virtual memperkosa avatar saya dan mengambil foto," tulis Jane Patel dalam sebuah posting blog di platform medium.
Ia melanjutkan, ketika dirinya mencoba melarikan diri, avatar laki-laki itu justru melontarkan kalimat "jangan berpura-pura kamu tidak menyukainya".
Saat hal tersebut terjadi, Patel mengungkapkan bahwa reaksi dirinya di dunia virtual dan nyata sama, yaitu dirinya membeku alias tidak bisa melakukan apa-apa karena semuanya terjadi begitu cepat.
Patel mendeskripsikan pengalamannya di Horizon Venues tersebut sebagai sesuatu "mimpi buruk yang nyata", meski terjadi secara virtual.
“Realitas virtual pada dasarnya telah dirancang sedemikian rupa, sehingga pikiran dan tubuh tidak dapat membedakan pengalaman virtual/digital dari yang nyata," kata Jane Patel.
Cerita pengalaman buruk Patel di Horizon Venues ini pun memantik tanggapan yang beragam dari pengguna internet.
Ia menceritakan ada pengguna yang ikut prihatin atas kejadian yang menimpa dirinya.
Namun ada pula pengguna internet yang menyebut cerita Jane Patel tidak nyata dan hanya untuk mencari perhatian saja.
"Komentar di posting saya berbagai macam, mulai dari 'jangan pilih avatar wanita, ini solusi sederhananya', 'jangan bodoh, itu tidak nyata', 'jeritan menyedihkan untuk perhatian ', 'avatar tidak memiliki tubuh bagian bawah untuk diserang'," kata Patel.
Respons Meta
Terkait masalah ini, seorang juru bicara Meta mengatakan bahwa pihaknya menyesal mendengar apa yang terjadi dengan Petal.
Baca juga: Cara Membuat Donat Ayam Gurih Camilan Enak di Musim Hujan
Baca juga: Khasiat Hebat Air Rebusan Jahe Pandan Bagi Kesehatan
Baca juga: Petani Cerdas Tanam Cabai Yang Tinggi Produktivitas, Cabai Jacko 99 Solusi Yang Pasi !
Juru bicara Meta itu menambahkan bahwa pihaknya ingin semua orang di Horizon Venues memiliki "pengalaman positif" dan dapat dengan mudah menemukan alat keselamatan yang dapat membantu dalam situasi seperti yang dialami Petal.
Alat keselamatan itu juga dapat membantu Meta untuk menyelidiki dan mengambil tindakan lanjutan, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari The Independent, Kamis (3/2/2022).
"Horizon Venues harus aman, dan kami berkomitmen untuk membangunnya seperti itu. Kami akan terus melakukan peningkatan saat kami mempelajari bagaimana orang berinteraksi di ruang ini, terutama dalam hal membantu orang melaporkan sesuatu dengan mudah dan andal," kata juru bicara Meta. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Perempuan Ini Mengaku Diperkosa di Metaverse Bikinan Facebook"