TRIBUNJATENG.COM, BLORA – Masyarakat hingga saat ini masih mengeluhkan kelangkaan minyak goreng, lebih dari seminggu terakhir ini.
Seperti yang terjadi di Pasar Induk Cepu, Kabupaten Blora.
Warga Megalrejo, Kelurahan Balun, Kecamatan Cepu, Susiloningsih berucap, untuk mendapatkan minyak goreng, warga harus rela antre di supermarket dengan membawa kupon.
Baca juga: Kasus Covid 19 Meningkat, Pemkab Blora akan Aktifkan Kembali Jogo Tonggo
Baca juga: Terjadi Antrean Pembeli Minyak Goreng Curah di Blora dari Pagi sampai Sore
Baca juga: Berkedok Jual Masker, Pencuri Spesialis Laptop di Blora dan Kudus Ditangkap di Jepara
Baca juga: Pohon Jaranan di Blora Tumbang, Tutup Jalan Desa, TNI Polri Datangi Lokasi
"Satu orang hanya boleh mengambil satu kupon dan belinya juga dibatasi satu liter," ucapnya kepada Tribunjateng.com, Selasa (15/2/2022).
Dirinya berharap agar pemerintah segera ikut andil menangani kelangkaan minyak goreng ini.
"Semoga minyak goreng tidak langka dan kembali normal seperti biasanya."
"Kalau seperti ini repot semua."
"Minyak goreng seperti intan."
"Apa masyarakat disuruh merebus semua masakannya?"
"Karena tidak adanya minyak goreng," tandasnya.
Senada, dengan pedagang di Pasar Induk Cepu, Yuli menuturkan, sejak seminggu yang lalu, dirinya kesulitan mendapat minyak goreng.
Padahal sebelumnya, minyak goreng hampir setiap hari ada dan harganya stabil.
"Sekarang sulit mendapat minyak goreng."
"Kalau pun ada harganya mahal."
"Minyak goreng curah yang awalnya 1,5 liter harga Rp 18 ribu warnanya bening sekarang menjadi Rp 29 ribu dan warnanya pun keruh."
"Sedangkan minyak goreng kemasan 900 mililiter merk tawon yang harganya Rp 12.600 sekarang menjadi Rp 17 ribu hingga Rp 18 ribu."
"Merk Fortune yang awalnya Rp 16 ribu sekarang jadi Rp 24 ribu," ungkapnya kepada Tribunjateng.com, Selasa (15/2/2022).
Ibu rumah tangga yang sehari-hari membuka warung nasi tersebut, saat ini hampir seluruh pedagang di pasar tidak memiliki stok minyak goreng.
"Kalau pedagang besar ada stok, pastinya langsung dijual semua."
"Lha ini di pasar tidak ada barangnya," ungkapnya.
Sementara itu, Luluk Kusuma Agung Ariyadi, Plt Kepala Dindagkop dan UKM Kabupaten Blora berucap, pihaknya akan melaksanakan sidak dan operasi pasar.
"Akan kami lakukan sidak."
"Apakah barangnya benar-benar langka atau disembunyikan."
"Kami akan mencari tahu," ungkapnya. (*)
Baca juga: Aplikasi Penghasil Uang Likeme, Nonton Video Dapat Duit
Baca juga: Profil dan Biodata Park Min Young Pemeran Jin Ha Kyung Drakor Foracasting Love and Weather
Baca juga: Temuan Baru Covid-19 di Semarang Rata-rata 100 - 150 Pasien per Hari
Baca juga: Pabrik yang Cemari Sungai Silandak Ngaliyan Semarang Ternyata Belum Kantongi Izin Lingkungan