TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Ketum PPAD, Letjen TNI Purn Dr (HC) Doni Monardo melempar senyum ke arah Gubernur Ganjar Pranowo.
“Benar, saya memang punya janji sama Pak Ganjar untuk sama-sama ke Ambon, melihat kebun bibit di sana. Juga untuk melihat pohon palaka tertua, yang berusia ratusan tahun,” ujarnya.
Doni pun berharap, ada kesempatan untuk mengajak Ganjar Pranowo ke Ambon.
“Tapi, pak Gub, setidaknya saya sudah menanam pohon palaka di selatan Jawa Tengah, tepatnya di Kabupaten Cilacap,” kata Doni, seraya menambahkan, “kalau pak Gubernur masih membutuhkan, saya masih punya stok.” Gubernur pun tertawa, mengangguk, diiringi tepuk tangan hadirin.
Saat memberi pengarahan kepada jajaran DPD PPAD Jawa Tengah di Ghra Ahmad Yani, Semarang Rabu (16/2/2022), Doni mengawalinya dengan merespon sambutan Gubernur Ganjar Pranowo ihwal “janji ke Ambon”. Ia juga menegaskan, bahwa sejak dikukuhkan oleh Kasad Jenderal TNI Dudung Abdurachman, Selasa (8/2/2022), inilah kunjungan kerja pertama ke daerah.
Secara pribadi, Doni mengaku memiliki hubungan emosional yang sangat erat dengan Jawa Tengah. Betapa tidak, empat tahun lamanya digembleng di Lembah Tidar (Akademi Militer). Makan-minum dari Bumi Kedu. “Yang kami konsumsi berasal dari hasil alam dan hasil bumi Jawa Tengah,” ujarnya. Demikian pula ketika latihan komando di hutan Nusakambangan, juga wilayah Jawa Tengah.
“Sudah sepantasnya jika saya memberikan darma bakti kepada alam Jawa Tengah. Mungkin sedikit yang mengetahui, sejak tahun 2010 saya sudah bekerjasama dengan Djarum Foundation untuk menanam pohon trembesi di Kudus. Pohon-pohon trembesi yang ditanam di Kudus, awalnya dari Korem Suryakencana. Kebetulan saat itu saya Danrem 061/Suryakencana Bogor,” katanya.
Doni juga masih ingat, ketika era Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Sunindyo (2013-2014). “Beliau minta bibit pohon ke saya, dan mengirim 64 truk untuk ambil bibit pohon di kebun bibit saya di Sentul. Semua gratis,” ujar Doni sambil tersenyum.
Kalau ditanya, di mana pohon-pohon itu sekarang? Antara lain ditanam di sepanjang jalur pantura Jawa Tengah sampai ke perbatasan pantusa Jawa Timur. “Itulah salah satu bukti keterikatan saya dengan Jawa Tengah,” tambahnya.
Pesan Senior
Syahdan, pertengahan Desember 2021, Doni Monardo secara aklamasi terpilih menjadi Ketua Umum DPP PPAD periode 2021 – 2026. Sejumlah senior pun berpesan kepadanya, “Don… sudah banyak yang kamu kerjakan. Sudah banyak juga yang dikerjakan PPAD periode sebelumnya, tapi ada satu yang belum tersentuh, yaitu masalah kesejahteraan. Tolong bantu masalah ini,” ujar Doni Monardo, menirukan pesan sakral para senior.
Karenanya, tidak ada pilihan lain kecuali menyiapkan semua yang memiliki keinginan untuk berlatih dan belajar menjadi wirausahawan. “Tidak ada orang sejahtera tanpa melalui usaha. Beda lagi kalau dapat warisan,” ujar Doni.
Sebagai prajurit maupun ASN, tidak akan bisa menjadi kaya dengan mengandalkan gaji. Karena itu, waktu yang tersedia pasca pensiun harus dimaksimalkan. Harus berbuat sesuatu utnuk diri kita, keluarga, lalu membantu masyarakat di sekitar kita. “Saya yakin tidak sulit. PPAD di daerah harus ditata, diisi orang-orang yang kompeten di bidang ekonomi, sebab kita sadar tidak semua orang punya bakat dagang,” imbuhnya.
Setidaknya, bekal sebagai prajurit yang terlatih, memberi ruang yang baik dalam usaha. Ruang itu berupa modal disiplin, kejujuran, dan kepercayaan. Ini sangat penting untuk menggerakkan spirit entrepreneurship ke depan. “Bayangkan saja, tidak sedikit prajurit TNI yang belum punya rumah. Sampai-sampai setelah pensiun, masih menempati rumah dinas. Akhirnya disuruh pergi. Kita sangat sering mendengar berita seperti itu,” kata Doni prihatin.