Di masa adaptasi baru, nantinya siswa dan tenaga pendidik yang mengeluhkan tidak enak badan, suhu tubuh tinggi, batuk, bisa mengajukan izin untuk mengadakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) dari rumah.
Hal tersebut selain untuk memutus persebaran penyakit, juga memberikan kesempatan pada siswa yang berhalangan masuk untuk bisa tetap melaksanakan kegiatan belajar.
Sekolah kini telah memiliki fasilitas untuk PTM dan PJJ.
Meski demikian, dari laporan yang ia terima, siswa lebih banyak yang ingin masuk sekolah dibanding yang belajar dari rumah.
Sementara itu, Sri Wasetyastuti, Kepala SMP Negeri 13 Kota Semarang itu mengatakan, mekanisme pembelajaran saat ini yang berlaku ialah 50 persen PTM dan 50 persen PJJ dengan metode hibrida atau bauran.
Siswa dikelompokkan menjadi 2 kode dengan membagi nomor presensi 1-16 dengan kode 1 dan presensi 17-32 dengan kode 2.
"Masuk PTM secara bergantian antara kode 1 dan kode 2 dan masing-masing guru juga membuka kelas PJJ."
"Materi dan tugas untuk siswa dibagikan melalui Google Classroom," ujarnya.
Sri menambahkan, PJJ secara dalam jaringan (daring) menggunakan Google Meet diikuti oleh siswa yang PJJ, sedangkan siswa yang ada di kelas menyimak melalui layar proyektor. (*)
Disclaimer Tribun Jateng
Bersama kita lawan virus corona.
Tribunjateng.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.
Ingat pesan ibu, 5M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, selalu Menjaga jarak, Menghindari kerumunan, mengurangi Mobilitas).
Baca juga: Menko Airlangga Ajak Negara-negara Asia Perkuat Kerjasama Mengatasi Masalah Air Bersih
Baca juga: Koruptor Bansos Madin dan TPQ Pekalongan Pakai Uang Haram Buat Ziarah dan Plesiran
Baca juga: Harga Minyak Goreng di Kabupaten Tegal Rp 16 Ribu-17 Ribu per Liter
Baca juga: Setelah Ragukan Kekayaan Bos MS Glow, Nikita Mirzani Bongkar Kasus Lama Shandy Purnamasari