Berita Pendidikan

Semarang Sudah Bisa Gelar PTM 100 Persen, Tapi Syaratnya Harus Penuhi, Sebagai Berikut Ini

Penulis: amanda rizqyana
Editor: deni setiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Disdik Kota Semarang, Gunawan Saptogiri.

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kepala Disdik Kota Semarang, Gunawan Saptogiri mengatakan, kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) penuh waktu dengan keterisian 100 persen, bisa terlaksana.

Menurut Gunawan, PTM 100 persen bisa terlaksana apabila vaksinasi pada pendidik, tenaga pendidik (tendik), dan peserta didik minimal 80 persen dan vaksinasi pada lansia minimal 50 persen untuk cakupan kota dan kabupaten.

Hal tersebut sesuai Surat Keputusan Bersama (SKB) Mendikbudristek, Menag, Menkes, dan Mendagri.

Baca juga: Emina Lucky Seven Birthday Celebration di Guardian Citraland Semarang

Baca juga: Ciri-ciri Mayat Wanita Dibungkus Kain Sarung di bawah Jembatan Tol Semarang Solo, Diduga Dibuang

Baca juga: 4 Potret Sri Mulyani Nyekar ke Makam Orangtua di Semarang, Tradisi Setiap Pulang Kampung

Baca juga: Guru di Semarang Ini Meninggal Dunia, BPJamsostek Serahkan Santunan JKM Rp 42 Juta untuk Ahli Waris

Meski demikian, ada syarat tambahan yang harus dipenuhi untuk pelaksanaan yakni minimal pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yakni di level 1 dan level 2.

"Sayangnya, saat ini PPKM Kota Semarang berada di level 3."

"Sehingga sesuai SKB empat menteri, pelaksanaan PTM hanya dengan keterisian 50 persen," ujarnya kepada Tribunjateng.com, Senin (14/3/2022).

Terkait vaksinasi pada peserta didik, Gunawan mengatakan, PTM tidak memiliki keharusan vaksin apabila peserta maupun orangtua tidak menghendakinya.

Namun pihaknya memberikan edukasi dan komunikasi untuk vaksin bagi anak dan orangtua melalui kepala sekolah dan pengawas pendidikan.

Adapun jenjang pendidikan yang bisa melaksanakan PTM mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).

"Untuk adaptasi baru dari pandemi menuju endemi tetap melakukan protokol kesehatan, mulai dari memakai masker, mencuci tangan, pengukuran suhu tubuh, dan menjaga jarak tetap diterapkan," tambahnya.

Apabila dalam kegiatan PTM ditemukan kasus virus corona, pihaknya telah bekerja sama dengan Dinkes Kota Semarang melalui Puskesmas setempat.

Langkah awal temuan kasus di sekolah ialah dilakukan pelacakan.

Bila hasil negatif, kegiatan di sekolah tetap berjalan seperti biasa.

Namun bila ditemukan angka kasus yang cukup banyak, akan dilakukan penutupan aktivitas di tingkat kelas maupun sekolah.

"Meskipun kasus penularan virus corona sebagian besar terbawa dari rumah," tambahnya.

Halaman
12

Berita Terkini