TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Bisnis properti seperti perumahan , saat ini mulai ada peningkatan.
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Area Semarang Kota memanfaatkan momentum tersebut dengan menggandeng developer perumahan untuk lebih meningkatkan penjualan pembiayaran griya atau KPR.
Salah satunya melalui peluncuran program Milad dan Sprecial Price 2022.
Baca juga: Simpanan Nasabah Bank Syariah Terus Bertambah
Baca juga: Bank Syariah Indonesia Resmi Gandeng DMI Jateng Tingkatkan Transaksi QRIS
Baca juga: Kala Bank Syariah Berebut Nasabah Baru via Mobile Banking
Baca juga: Imam: Bank Syariah Indonesia Siap Satukan Operasional di Jawa Tengah dan DI Yogyakarta
Program itu diawali Gathering Developer BSI Area Semarang Kota bertajuk “Outlook Property Pasca Pandemi" pada Senin (28/3/2022) di Hotel Rooms Inc Semarang.
Acara tersebut dihadiri Imam Hidayat Sunarto (RCEO Regional 7 Semarang BSI), Harmawan Mardiyanto (Wakil Ketua REI Jateng), Zen Assegaf (Area Manager BSI Semarang Kota), dan Iman Hadiman Hanafi (Area Segmen Consumer BSI Semarang Kota).
Imam Hidayat Sunarto mengatakan, pada tahun ini pihaknya fokus mengembangkan bisnis KPR.
Dimana menurutnya, Jawa Tengah termasuk prioritas bisnis griya yang memiliki potensi besar.
Setidaknya saat ini sudah ada sekira 200 developer yang bekerja sama BSI secara baik.
Sementara itu, Zen Assegaf menyampaikan, gathering tersebut juga dimaksudkan sebagai bentuk apresiasi kepada developer mitra BSI yang telah memberikan referral aplikasi KPR terbanyak sepanjang 2021.
Pada program BSI Semarang Kota memberi produk unik dan berbeda dari perbankan konvensional.
Seperti produk Griya Mabrur.
"Itu untuk nasabah yang lancar pembayaran selama 24 bulan.
Mereka akan mendapatkan hadiah porsi haji pada bulan ke-25," jelasnya kepada Tribunjateng.com, Senin (28/3/2022).
Selain itu, lanjutnya, calon nasabah dapat diberikan keringanan persiapan biaya asuransi dan biaya notaris dengan cara diangsur selama jangka waktu pembiayaan melalui skema Amazing Installment.
Untuk kaum milenial, ada produk Griya Simuda dimana jangka waktu yang diberikan sangat panjang yakni sampai 30 tahun.
Angsuran awal dapat disesuaikan sesuai pendapatan dan kebutuhan nasabah milenial.
Untuk pembiayaan griya ada dua jenis, yaitu perumahan bersubsidi pemerintah melalui FLPP dan perumahan komersil melalui produk andalan Griya Hasanah.
Sementara itu, Sekretaris DPD REI Jateng, M Andi Kurniawan mengatakan, kerja sama bersama BSI sangat diperlukan.
Apabila saat ini bisnis properti sedang diandalkan dalam upaya pemulihan ekonomi pasca pandemi.
Karenanya, diperlukan sinergitas berbagai pihak seperti perbankan, pemerintah daerah, maupun lainnya.
"Semangat kami adalah semangat berwarna membangun bangsa dengan pemulihan ekonomi,” kata Andi kepada Tribunjateng.com, Senin (28/3/2022).
Dia menuturkan, optimisme developer disertai optimisme perbankan.
Dengan kondisi pasca pandemi ini, baginya, ada optimisme untuk kemudahan akses permodalan bagi pengembang serta kemudahan akses KPR bagi calon konsumen.
Perlu keaktifan pihak perbankan dan developer untuk memunculkan energi positif dalam memaknai momentum pasca pandemi. (*)
Baca juga: Tahun Ini Ada Investor Masuk Purbalingga, Bakal Serap 20 Ribu Pekerja Baru, Ini Kata Bupati Tiwi
Baca juga: 3 Instansi Ini Diminta Ikut Maksimalkan Vaksinasi di Pati, Bupati Haryanto: Serapan Masih Rendah
Baca juga: Yericho Menangis, Sepeda Seharga Rp 3 Jutaan Hilang, Terparkir di Depan Kantor Bupati Karanganyar
Baca juga: Wapres Maruf Amin Buka Health Cities Summit 2022 di Semarang: Bangun Kota Sehat Tak Sekadar Status