TRIBUNJATENG.COM, KARANGANYAR - Suara menggelegar dari long bumbung atau meriam bambu saling bersautan di lereng Gunung Lawu tepatnya di Lapangan Dusun Sukorejo, Desa Gondosuli, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jumat (1/4/2022) sore.
Dari pantauan, warga sekitar tampak suka cita menyambut datangnya bulan suci Ramadan 1443 Hijriyah yang tinggal menghitung hari melalui tradisi long bumbung.
Baca juga: Innalillahi, Martoyo Meninggal di Kamar Hotel Desa Bolon Karanganyar, Sempat Pesan Teh Hangat
Baca juga: Polisi Bersih-bersih Masjid Agung Madaniyah Karanganyar Sambut Ramadhan
Baca juga: Tanggapan Warga Karanganyar Usai Harga Pertamax Naik
Baca juga: 270 Pegawai Pemkab Karanganyar Terima SK Kenaikan Pangkat
Puluhan meriam bambu berjajar rapi di tengah lapangan.
Beberapa ada yang dihias dengan cat warna-warni serta didesain layaknya meriam perang.
Sorak sorai warga pecah tatkala mendengar dentuman suara meriam bambu yang memekakkan telinga.
Tak jarang tawa puluhan warga mencairkan suasana saat meriam bambu mejen atau tidak dapat menyala.
Ketua Panitia, Cak Roto menyampaikan, ada 50 peserta terdiri dari jamaah musala dan masjid di Desa Gondosuli.
Semula festival akan digelar di Masjid Al Furqon Desa Gondosuli.
"Sebenarnya ini acara kesepakatan seluruh jamaah masjid di Gondosuli."
"Sebenarnya sudah dibatalkan, cuma warga berduyun-duyun datang sendiri ke tanah lapang," katanya kepada Tribunjateng.com, Jumat (1/4/2022).
Dia menuturkan, kegiatan ini digelar dalam rangka menyambut bulan suci Ramadan.
Disamping menghidupkan kembali kearifan lokal yakni long bumbung yang sudah jarang ada saat Ramadan.
Ke depan rencananya kegiatan semacam ini akan digelar kembali.
Warga sekitar, Hariyanto mengatakan, bambu yang digunakan dipilih bambu petung.
"Semua dari karang taruna, cuma yang beli karbit saja."