"Karena nanti pasti ada jalur alternatif."
"Tadi sudah disampaikan, antara Jaken-Jakenan sampai Glonggong kan jalur alternatif."
"Namun itu hanya untuk mobil pribadi dan sepeda motor," tutur dia.
Haryanto berharap, upaya antisipasi ini bisa efektif mencegah kemacetan.
"Yang jelas, waktu pembangunan sampai 8 bulan, karena jembatan itu dibongkar total, kemudian dibangun baru."
"Harus ada simulasi sebelum jembatan dibongkar, membuat rekayasa (lalu lintas) sehingga tahu titik kemacetan."
"Jangan sampai sudah dibongkar, macet total, jadi problem, baru ada penanganan."
"Kami antisipasi jangan sampai terjadi kemacetan," tandas dia.
Fatoni, Koordinator Penggantian Jembatan CH Jateng, mengatakan bahwa Jembatan CH di Pulau Jawa, termasuk Jembatan Juwana, perlu diganti karena rata-rata usianya sudah 50 tahun.
"Secara konstruksi kekuatan sudah berkurang, sehingga dari Kementerian PUPR ada kebijakan penggantian."
"Daripada nanti ujug-ujug (tiba-tiba) terjadi fail, kerusakan, ambruk, seperti terjadi di Pekalongan."
"Maka ada pekerjaan penggantian jembatan ini," jelas dia. (*)
Baca juga: Inilah Olos, Jajanan Khas Tegal, Biasa Jadi Pelengkap Menu Buka Puasa, Rasanya Gurih Pedas
Baca juga: Pemuda Desa Girilayu Karanganyar Ini Tak Berkutik, Ganti Knalpot Motornya Disaksikan Polisi
Baca juga: Balapan Liar Masih Sering Terjadi di Dua Lokasi Ini, Berikut Rencana Satlantas Polres Pekalongan
Baca juga: Kemenkumham Jateng Gelar Pembinaan Tertib Administrasi Tata Naskah Dinas