"Padahal kondisinya luka di dahi dan kedinginan karena pas ditemukan di pinggir Ciliwung," kata Nasrul.
Warga dan anggota Polres Metro Jakarta Timur yang melihat senyuman bayi mungil itu langsung semringah,
Mereka tak menyangka, bayi yang ditemukan kedinginan dengan luka di dahi tersebut bisa bertahan.
Baca juga: Longsor Maut di Rumah Makan Sawangan Depok, Korban Selamat Jalani Perawatan di Rumah Sakit
Warga dan anggota polisi menyesalkan perbuatan pelaku yang membuang korban dalam keadaan terbungkus plastik, terlebih Kali Ciliwung saat kejadian dalam kondisi tinggi muka air sedang naik.
"Sama office boy Polres sampai mau dipotong tali pusarnya, tapi enggak ada gunting,"
"Karena kan kalau ada tali pusarnya napasnya enggak kuat, terhalang," ujarnya.
Saat ini, bayi perempuan tersebut sudah berada di Rumah Sakit Polri (RS) Kramat Jati, Jakarta Timur untuk mendapatkan penanganan medis.
Menurut Nasrul, luka paling parah dialami bayi tersebut di bagian dahi.
Pasalnya sejak ditemukan warga hingga dievakuasi ke RS Polri Kramat Jati, lukanya terus mengeluarkan darah.
"Kalau secara fisik sih normal ya, berat badan segala macamnya. Kemungkinan lahir normal, enggak cesar. Karena masih ada tali pusarnya juga,"
"Bayinya cantik, kita sampai enggak tega," tuturnya.
Bayi Sempat Sesak Nafas
Kondisi bayi perempuan yang ditemukan warga di tepi Kali Ciliwung, Kampung Pulo, dan sempat ditolak Puskesmas Jatinegara memprihatinkan.
Kepala Rumah Sakit Polri Kramat Jati Brigjen Hariyanto mengabarkan, bayi itu sempat sempat mengalami sesak napas.
"Kita periksa di UGD, kita bersihkan (tubuhnya), kita periksa kondisinya memang sesak napas yang cukup berat," kata Hariyanto di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (2/6/2022).
Kondisi sesak napas si bayi membuat tim dokter RS Polri Kramat Jati bergegas mengambil langkah untuk memindahkannya ke ruang Intensive Care Unit (ICU).
Hasilnya kondisi bayi perempuan yang dibuang setelah dilahirkan itu kini berangsur membaik meski masih harus menjalani perawatan lebih lanjut di ruang ICU RS Polri Kramat Jati.
"Alhamdulillah berangsur-angsur membaik. Tapi ini awal baru minggu pertama, jadi kalau bayi baru lahir itu baru stabil ketika tiga hari nanti. Selanjutnya kita akan periksa lagi," ujarnya.
Hariyanto memastikan tim dokter RS Polri Kramat Jati memberikan penanganan medis maksimal kepada korban, baik dari segi peralatan medis maupun tim dokter yang menangani.
Untuk sekarang dia belum dapat memastikan hingga berapa lama bayi yang belum memiliki nama itu berada di ruang ICU hingga nantinya dipindahkan ke ruang rawat inap.
"Kalau bukan di ICU berat juga, karena banyak alat-alat (medis) yang digunakan. Yang pertama dari sisi kemanusiaan harus selamatkan bayi ini, dan kita mampu untuk menyelamatkan bayi itu," tuturnya.
Pihaknya juga menyatakan siap membantu proses penyelidikan dan penyidikan yang ditangani Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Jejak Mahasiswi Pembuang Bayi di Tepi Kali Ciliwung Terkuak saat Dicuigai Perawat di RSCM