Berita Semarang

7 Calon Wakil Rektor Paparkan Program dan Rencana Kerja Menuju UPGRIS Unggul 2026

Penulis: amanda rizqyana
Editor: sujarwo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Akselerasi guru besar menjadi program prioritas dan penyiapan menuju akreditasi unggul setiap program studi itu juga menjadi prioritas.

Pihaknya akan mengembangkan UPGRIS satu data agar cepat bisa mengakses data dalam akreditasi dalam mengisi borang akreditasi sehingga semua tidak ada masalah dalam pengajuan akreditasi karena data sudah tersedia dan termutakhirkan setiap saat.

Semua pihak bisa gunakan pangkalan data mulai tingkat program studi, fakultas, hingga universitas.

"Kami sudah menyiapkan dari sisi Informasi dan Teknologi, sistem, SDM, sarana-prasarana, kurikulum. Semua disiapkan agar akreditasi unggul 2026 dapat tercapai," tambah Dr. Suci.

Target akreditasi unggul nantinya akan menyangkut banyak hal seperti pengakuan dari masyarakat dan pemangku kebijakan karena sudah menjamin mutu dengan kualitas yang terbaik atau unggul.

"Karena kualitas tertinggi terdapat fasilitas lebih besar ketika mengikuti Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang bisa menyelenggarakan Pelatihan Pekerti," contoh Dr. Suci.

Ada pula fasilitas tertentu yang dibuka Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) yang hanya boleh diikuti perguruan tinggi dengan akreditasi unggul.

Selain itu sejumlah hibah hanya diberikan pada perguruan tinggi erakreditasi unggul.

Dengan akreditasi unggul akan berimbas pada animo mahasiswa yang semakin tinggi dan ajakan kerja sama maupun nota kesepahaman dengan instansi pemerintah maupun swasta akan semakin banyak.

Selain berfokus pada target UPGRIS 4 tahun yang akan datang, UPGRIS juga tengah menyiapkan pembelajaran yang tetap akan menggunakan teknologi.

Dr. Suci berencana tetap menggunakan pembelajaran dalam jaringan (daring), dengan rasio 50:50 maupun 60:40 maupun hibrida atau bauran antara daring dan luar jaringan (luring) dan penggunaan teknologi.

Ia menyadari sistem manajemen pembelajaran daring tetap akan terus berkembang dan UPGRIS menggagas kuliah bersama dengan 40 perguruan tinggi PGRI seluruh Indonesia karena sistem manajemen pembelajaran daring tidak memiliki masalah.

"Pembelajaran daring tidak hanya bisa diikuti mahasiswa intrauniversitas, melainkan juga mahasiswa antaruniversitas," ungkapnya.

Mengembangkan perkuliahan daring lintas perguruan tinggi nantinya bisa diakses semua mahasiswa. (*)

Berita Terkini