Berita Semarang

HP KH Anasom Ketua PCNU Kota Semarang Diretas, Banyak Pesanan Fiktif dan Ajakan Bunuh Habib Rizieq

Penulis: hermawan Endra
Editor: galih permadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua PCNU Kota Semarang, KH Anasom saat ditemui di rumahnya.

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kejadian tak menyenangkan dialami Ketua PCNU Semarang, KH Anasom. 

Ponsel KH Anasom diretas oleh orang tak bertanggungjawab hingga membuat sejumlah orang tertipu pesanan fiktif dan pesan ajakan bunuh Habib Rizieq Shihab. 

Peretasan ponsel tak hanya dialami KH Anasom, juga dialami istri dan anaknya. 

Suasana di kediaman Ketua PCNU Semarang, KH Anasom terlihat sepi, Selasa (26/7).

Sebuah sepeda motor dan satu mobil terparkir di halaman rumahnya di Sendang Utara II, RT03/RWVIII Gemah, Pedurungan, Kota Semarang. 

Baca juga: Dua Joki Pembunuhan Berencana Istri TNI Berstatus Warga Semarang, Pak RT Kaget Ponco Terlibat

Kondisi rumah Ketua PCNU Kota Semarang, KH Anasom seusai HP diretas (TRIBUN JATENG/HERMAWAN ENDRA)

Pintu pagar rumah terlihat tertutup rapat. Terpajang dua buah kertas bertuliskan pengumuman tertempel di gerbang depan rumahnya.

Isi tulisannya adalah "Perhatian 085803065991 nomor ini dihack kita tidak pernah pesan," " No 081225409177 dihack kami tidak pesan apa-apa," 

Seorang pria bernama Ahbab Jauhar Anas yang diketahui merupakan anak dari KH Anasom datang menghampiri dan membukakan pintu gerbang untuk selanjutnya mempersilahkan masuk ke dalam rumah untuk berbincang perihal masalah yang kini menimpa keluarganya. 

Diketahui handphone KH Anasom beserta istri anaknya telah diretas.

Selain digunakan pelaku untuk memesan makanan di marketplace, nomor hanphone tersebut juga menyebarkan berita bohong berupa ajakan untuk membunuh Habib Rizieq Shihab. 

KH Anasom yang telah menunggu di dalam rumah lalu bercerita, kejadian seperti ini sudah yang kedua kali ia alami.

Sebelumnya, pernah facebook pribadinya diretas untuk kemudian dimanfaatkan oleh pelaku melakukan penipuan berupa meminjam-minjam uang kepada beberapa orang. 

"Bahkan saat itu sampai ada korban, ada orang yang mentransfer sejumlah uang.

Tapi saya sudah lupa kapan kejadian itu terjadi, sudah cukup lama," kata KH Anasom. 

Kemudian sekarang terulang kembali.

Halaman
123

Berita Terkini