Penembakan Istri Anggota TNI

Ternyata Kopda M Perintahkan Tembak Istri di Kepala, Pelaku 2 Kali Tetap Tembak Perut, Ini Alasannya

Editor: muslimah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sosok Kopda M yang diduga jadi dalang penembakan istri sendiri. Polisi menyebut Kopda M sudah beberapa kali berusaha membunuh korban.

Kesempatan yang sama Jenderal Dudung  apresiasi pengungkapan kasus penembakan istri TNI di jalan  Cemara III RT 8  RW 3 Kelurahan Padangsari Kecamatan Banyumanik berlangsung cepat. 

Selain apresiasi pihaknya memberikan penghargaan terhadap personel tim gabungan pengungkapan kasus tersebut . Kasad menuturkan penghargaan tersebut diserahkan kepada 50 anggota Polda Jateng dan 24 anggota TNI anggota Angkatan Darat.

"Penghargaan ini diberikan menurut saya begitu cepat mengungkap pelaku penembakan. Hanya butuh waktu satu minggu semuanya terungkap," tuturnya.

Pihaknya selaku Kepala Staf Angkatan Darat memberikan apresiasi terhadap tim gabungan TNI AD dan Kepolisian yang telah mengungkap kasus tersebut dengan cepat.

"Saya selaku Kepala Staf Angkatan Darat memberikan apresiasi dan memberikan penghargaan yang tulus terhadap tim gabungan TNI AD dan Kepolisian menangkap pelaku dengan cepat," tandasnya.

Disisi lain, tersangka penyedia senjata Dwi Sulistiyono saat ditanya Kasad terkait senjata itu mengaku hanya dititipi. Dia mendapatkan senjata itu bukan dari militer.

"Saya hanya dititipi senjata dari orang umum," tandasnya.

Kondisi Rina Membaik

Petugas gabungan sedang olah TKP lanjutan pada Kamis (21/7/2022), atas kasus penembakan istri anggota TNI Arhanud di Jalan Cemara  III Nomor 7 RT 08 RW 03 Kelurahan Padangsari, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang. (POLDA JATENG)

Terpisah Kondisi Rina Wulandari korban penembakan yang didalangi suaminya sendiri Kopda Muslimin semakin membaik. Saat ini Rina dirujuk dan dirawat di RSUP Kariadi.

Bahkan Rina Wulandari dijenguk Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal Dudung Abdurachman beserta jajarannya usai menghadiri konfrensi pers di Mapolda Jateng. Tidak hanya itu, Walikota Semarang Hendrar Prihadi juga turut menjenguk Rina. 

Terlihat juga keluarga, dan tiga anak Rina datang menjenguk ibunya yang saat ini tengah menjalani perawatan di RSUP Kariadi. 

Dokter bedah digresif RSUP Kariadi, Erik Prabowo  menuturkan korban setelah tertembak langsung ditangani oleh tim rumah sakit Hermina. Pihak rumah sakit melakukan langkah awal dan stabilisasi terhadap pasien tersebut.

"Ada multi organ korban yang injury (terluka) atau beberapa organ di dalam perut yang terluka akibat tembakan," tuturnya.

Menurutnya, Rumah Sakit Hermina merujuk korban RSUP Kariadi untuk penanganan lanjutan. Korban telah dilakukan operasi dan menangani problem yang ditemukan di tubuh pasien akibat tembakan tersebut.

"Tadi malam sudah kami lakukan operasi, Minggu (24/7) malam. Alhamdulilah berjalan lancar dan menangani problem-problem yang ada di rongga perutnya," tuturnya.

Ia memastikan kondisi pasien dalam keadaan stabil. Namun saat ini korban masih perlu diperlukan pemulihan akibat luka tembak.

"Saat saya visit, kondisi pasien stabil. Karena butuh pemulihan saya kira pasien oleh tim di berikan obat untuk ditidurkan," jelasnya.

Sementara itu  Kasad, Jenderal TNI Dudung Abdurachman menuturkan pertama korban dilakukan operasi di Hermina dan dilanjutkan dirujuk ke  RSUP Kariadi. Pihaknya mengapresiasi rumah sakit pertama menangani korban hingga menyelamatkan nyawanya.

"Saya berterima kasih kepada Rumah Sakit Hermina yang begitu cepat menangani, sehingga korban terselamatkan dari percobaan pembunuhan yang dilakukan suaminya. Saat ini telah dirujuk di RSUP Kariadi," tutur Jenderal Dudung.

Menurutnya, penanganan yang dilakukan terhadap Rina cukup serius karena sebelumnya kondisi korban sempat menurun. Pihaknya mengapresiasi tindakan rumah sakit  yang tidak membutuhkan waktu lama  memulihkan kondisi korban.

"Saya mengucapkan terima kasih kepada rumah sakit Hermina dan RSUP Kariadi. Saya TNI AD berharap  kedepannya melakukan penanganan serius. Karena korban membutuhkan penanganan yang serius," tutur dia.

Ia menuturkan saat menjenguk, Rina belum bisa diajak komunikasi karena masih terpasang ventilator dan  kondisinya  ditidurkan. Namun demikian  pihaknya juga bertemu ketiga anak korban yang juga ikut menjenguk.

"Saya bertemu anak korban terutama yang masih kecil berumur 4 bulan, tapi tetap kami rawat dan tampung," tandasnya. (*)

Berita Terkini