TRIBUNJATENG.COM, BATANG - Dislutkannak Kabupaten Batang makin menggencarkan vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di hampir seluruh wilayah, terutama zona hijau.
Berdasarkan data statistik, jumlah ternak di Kabupaten Batang mencapai 23 ribu.
Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Dislutkannak Kabupaten Batang, Syam Manohara memastikan, kasus PMK di Kabupaten Batang bisa zero kasus yang artinya seluruh ternak bebas dari penularan PMK.
Baca juga: Wajib Bisa Berikan Bantuan Hidup Dasar, Perawat RSUD Kalisari Batang Jalani Penilaian Kompetensi
Baca juga: Harga Cabai di Batang Turun, Pedagang dan Konsumen pun Senang
Dia menerangkan, kasus PMK di Kabupaten Batang sudah melandai.
Hal itu dibuktikan tingkat kesembuhan ternak yang tinggi.
“Dari suspek 1.470 ekor, 825 ekor di antaranya sudah sembuh total dan 645 lainnya belum dinyatakan sembuh."
"30 persen dari 645 ekor itu sudah menunjukkan tanda-tanda membaik."
"Hal itu ditandai dengan kondisi ternak yang sudah mau makan,” jelasnya kepada Tribunjateng.com, Rabu (24/8/2022).
Lebih lanjut, penyebab lain melandainya PMK di Batang karena vaksin dosis pertama sudah mencapai 4.989 ekor dan dosis kedua mencapai 2.596 ekor.
Sampai saat ini petugas berkonsentrasi untuk memvaksin ternak yang berada di wilayah zona hijau.
“Nanti kalau ternak-ternak di desa zona hijau sudah divaksin semua, petugas akan beralih ke wilayah dusun atau dukuh zona hijau,” ungkapnya.
Baca juga: Lima Jenazah ABK Tenggelam di Perairan Karimunjawa Tiba di Batang
Baca juga: Pj Bupati Batang Serahkan Santunan Korban Tenggelamnya KM Prima United, 1 ABK Masih Pencarian
Dia menambahkan, untuk ternak yang sudah terpapar atau positif PMK, akan diberikan pengobatan intensif.
“Satu kali kunjungan ternak sapi mendapatkan empat obat injeksi, yakni antibiotik, analgesik, antipiretik, dan vitamin."
"Kunjungan dilakukan sebanyak tiga kali, biasanya pada kunjungan ketiga sudah mengarah untuk sembuh,” ujarnya.
Dislutkannak Kabupaten Batang mendapat alokasi dari Pemerintah Pusat, produk vaksin Aftopor dari negara Perancis.