Baca tanpa iklan
Rumah djoglo yang dimanfaatkan oleh Ali adalah milik warga sekitar yang sudah tidak ditempati.
Pihaknya menambah pernak-pernik meja dan kursi dari kayu untuk menambah kesan kultural kepada pengunjung.
Saat ini, Ali sudah mempunyai empat karyawan.
Yakni dua orang merupakan karyawan tetap, dan sisanya karyawan part time yang diambil dari kalangan mahasiswa.
Bermodalkan dua gerobak sederhana, pemuda asli Kudus ini menyiapkan lebih dari 50 porsi nasi bungkus, aneka jajajan, gorengan, dan minuman setiap harinya.
Selain itu, Ali sudah menyiapkan tempat nongkrong bagi pengunjung berkapasitas 100 orang, buka setiap pukul 16.30 hingga waktu tutup tiba.
"Ramainya biasanya weekend, mulai Jumat malam hingga Minggu."
"Bukanya setiap hari kecuali pas tutup, jam bukanya pasti, namun tutupnya kalau sudah waktunya," ujar dia.
Baca juga: Belum Lunasi Gaji Pemain, Kiprah Persiku Kudus di Liga 3 Tahun 2022 Terancam Terhambat
Dia berharap, usaha angkringannya bisa membantu masyarakat dalam merefresh pikiran, istirahat sejenak dengan suasana yang nyaman, serta sebagai tempat merenung.
Dia menyebut, selama ini pengunjung didominasi oleh kaum remaja, beberapa di antaranya datang dalam partai besar.
Ali juga menyediakan kotak khusus parkir seikhlasnya yang nantinya disalurkan kepada panti asuhan yatim piatu guna memberikan manfaat kepada yang membutuhkan.
"Ya ini lah saya, kadang saya juga enggak ngerti yang saya lakukan, asal nemu ide unik saya terapkan," ujarnya.
Dia berharap, angkringannya bisa dijadikan tempat yang nyaman bagi setiap warga untuk melepas penat rutinitas sehari-hari, utamanya dalam hal ngopi sambil mencari inspirasi.
"Kami juga siapkan kejutan-kejutan diskon bagi keluarga dan yang datang dalam partai besar."
"Kami berikan konsep yang berbeda agar Angkringan CS Djoglo lebih berwarna," terangnya. (*)
Baca juga: Inilah Rute Kirab Hari Jadi ke 400 Kabupaten Pekalongan, Kerahkan 37 Kereta Kencana
Baca juga: Begini Rekayasa Lalu Lintas Saat Dimulainya Pembangunan Jembatan Jurug Karanganyar
Baca juga: 12 Suporter Terjaring Razia, Tak Bisa Masuk Stadion Nonton Persis Solo Vs Madura United, Karena Ini
Baca juga: Dua Kecamatan di Karanganyar Ini Belum Ada SMA, Disdikbud: Sedang Kami Kaji Potensinya