Ada Bekas Siraman Bensin di Lokasi Kejadian
Direktorat Reserse Kriminal Imum (Ditreskrimum) Polda Jawa Tengah akan mengusut tuntas kasus temuan mayat di lahan CV Royal Family, Kawasan Marina, Kota Semarang, Jumat (9/9).
Mayat tersebut diduga pegawai Bapenda Kota Semarang yang dilaporkan hilang, Iwan Budi, pada 24 Agustus lalu.
Direskrimum Polda Jateng, Kombes Pol Djuhandani Rahardjo Puro menegaskan, Polda memback-up penanganan temuan mayat dalam kondisi terbakar di Marina tersebut.
"Untuk saat ini, kami masih proses awal penyelidikan," kata Djuhandani di lokasi penemuan mayat di Kawasan Marina, Jumat.
Dari proses awal penyelidikan, kata Djuhandani, ada hal-hal yang secara sepintas diduga adanya pembunuhan.
"Diduga ya, karena dari TKP ditemukan korban meninggal, kemudian ada bekas-bekas yang diduga mungkin penganiayaan. Tapi lebih jelasnya kita menunggu hasil pemeriksaan forensik atau kedokteran," katanya.
Dia mengatakan, pada saat pengecekan lokasi penemuan mayat terdapat adanya bekas siraman bahan bakar atau bensin.
Hal itu diduga bukan dilakukan oleh korban sendiri.
"Kemudian, apakah saat kejadian ini korban kondisi hidup atau meninggal, ini masih dalam proses (penyelidikan). Mungkin dalam satu dua hari ini, kita akan mengetahui korban sudah meninggal atau belum (pada saat kejadian)," ungkapnya.
Dia menambahkan, pada prinsipnya dari awal sudah mendapatkan kemungkinan bahwa korban tersebut diduga adalah korban pembunuhan.
Namun, kata dia, jika dikait-kaitan dengan orang yang dilaporkan hilang, hal tersebut belum bisa dijawab.
"Karena apa? Apakah ini saudara Iwan sesuai dengan yang tanggal 24 Agustus kemarin dilaporkan hilang atau tidak, tentu saja ini kami masih harus buktikan secara saintifik dengan kedokteran forensik," tandasnya.
Dia mengungkapkan, jika dari hasil kedokteran forensik cocok dengan apa yang diduga tersebut, pihaknya akan menelusuri lebih lanjut
"Nanti kami juga akan kira-kira, motif dan lainnya mungkin bisa terjawab dengan jelas," imbuhnya. (*)