TRIBUNJATENG.COM, MADIUN - MAH (21) pemuda Madiun yang menjual channel Telegram ke Hacker Bjorka mengungkap cara mereka berkomunikasi dalam transaksi.
Pemuda yang sehari-hari berjualan es itu mengaku tak pandai berbahasa Inggris.
Sedangkan hacker Bjorka berkomunikasi dengannya dengan bahasa Inggris saat menawar channel telegramnya.
Baca juga: Tak Ambil Pusing Ditetapkan Tersangka Kasus Hacker Bjorka, MAH Pulang Tidur lalu Main ke Rumah Teman
Baca juga: Terungkap Alasan Agung Madiun Jual Channel Telegram ke Hacker Bjorka, Dibayar Dengan Bitcoin
Baca juga: Polisi Ganti Rugi HP Tersangka Hacker Bjorka Madiun dengan Uang Rp 5 Juta
Tersangka kasus Hacker Bjorka, MAH (21), ternyata pernah berkomunikasi dengan sang hacker.
Dalam perbincangannya, mereka menggunakan bahasa Inggris.
Walaupun pernah berinteraksi langsung, MAH mengaku tidak mengetahui dan kenal dengan sosok Bjorka.
"Kalau dugaan saya (Bjorka) ada di luar negeri," jelas MAH, dikutip dari Tribunnews, Minggu (18/9/2022).
Interaksi itu terjadi saat transaksi jual beli channel Telegram 'Bjorkanism'.
Saat itu sang hacker berminat membeli channel Telegram 'Bjorkanism' milik MAH dengan harga 100 dolar.
"Percakapannya di Telegram, menggunakan bahasa Inggris," tutur MAH.
Warga Dusun Mawatsari, Desa Banjarsari Kulon, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun tersebut mengaku sebenarnya ia tidak pandai berbahasa Inggris.
Karena itulah, ia menggunakan teknologi alih bahasa di handphone-nya.
"Cukup menggunakan translator kan bisa," lanjutnya.
MAH sendiri awalnya tidak menyangka kalau ada yang tertarik dan mau membeli channel-nya tersebut.
"Hokinya lagi yang beli orangnya (Bjorka) langsung," lanjutnya.