TRIBUNJATENG.COM - Bea Cukai Tanjung Emas bersama dengan Tim NLE Pusat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) dan Lembaga National Single Window (LNSW) gelar sosialisasi implementasi National Logistics Ecosystem (NLE) di Aula KPPBC TMP Tanjung Emas, Selasa (11/10/22).
Sosialisasi ini dihadiri oleh stakeholder dan pengguna layanan NLE di lingkungan KPPBC TMP Tanjung Emas.
Kepala Kantor Bea Cukai Tanjung Emas, Anton Martin dalam sambutannnya menyatakan, “Tidak hanya percepatan dwelling time yang kami kejar, akan tetapi juga percepatan time release study dan juga efisiensi biaya logistik.
Upaya yang telah kita lakukan tidak hanya berfokus pada output tapi juga outcome, dengan adanya implementasi NLE diharapkan mendorong percepatan kembali dalam proses bisnis ekspor impor di Indonesia khususnya di Pelabuhan Tanjung Emas.”
Dalam program ini pemerintah berusaha mewujudkan Ekosistem logistik Nasional yang menyelaraskan arus lalu lintas barang, informasi dan dokumen yang berorientasi pada kerja sama antara pemerintah dan swasta melalui pertukaran data, simplifikasi proses, penghapusan repetisi dan duplikasi.
Serta didukung oleh sistem teknologi yang mencakup seluruh proses logistik. Pudji Seswanto dari Tim Teknis Pengembangan NLE menyampaikan capaian implementasi NLE dalam 4 pilar.
“Hingga saat ini untuk simplifikasi probis pemerintah sudah mencapai 71persen, kolaborasi platform logistik mencapai 88persen, kemudahan pembayaran dan fasilitas pembiayaan 100persen dan masih dalam penyempurnaan, tata ruang dan infrastruktur mencapai 50persen.
Rencana aksi ini sesuai dengan Inpres No 5 tahun 2020 yang ditargetkan akan terus dikembangkan sampai tahun 2024,” ungkap Pudji.
Pada kesempatan yang sama dilakukan entry meeting survei Efektivitas Kebijakan Eksosistem Logistik Nasional (NLE) di Indonesia oleh Prospera untuk melihat seberapa efektif implementasi NLE yang sudah dilaksanakan sejak tahun 2020.
Survei ini berfokus pada pelaksanaan enam elemen NLE yaitu DO online, SP2 online, SSmQC, SSm Perizinan, Trucking dan Auto-gate pada empat pelabuhan besar di Indonesia, yaitu Tanjung Priok, Tanjung Perak, Tanjung Emas, dan Pelabuhan Belawan.
Dengan survei ini diharapkan dapat mengukur waktu dan biaya dalam proses ekspor impor di Indonesia secara real setelah sistem NLE diimplementasikan serta memberikan masukan ke pemerintah untuk mengambil tindakan yang tepat dalam memperbaiki implementasi kebijakan sistem logistik nasional sehingga pada tahun 2024 bisa dilaksanakan secara maksimal.(*)