Saat itu saya hampir menangis karena takut mengecewakan pelatih, tapi alhamdulillah saya bisa meraih hasil lebih baik di dua cabor lainnya bahkan sampai dapat medali emas," paparnya.
Ditanya mengenai kesulitan yang dialami selama menjalani latihan dan persiapan kejuaraan, anak kedua dari tiga bersaudara ini mengaku tantangan yang paling dirasakan adalah kondisi fisik dan kesehatan.
Mengingat selain disibukkan dengan berlatih, Sabrina juga disibukkan kegiatan sekolah, sehingga ia cukup merasa kelelahan.
Meskipun merasa lelah, Sabrina tetap semangat untuk menjalankan latihan, sampai akhirnya jerih payah dan rasa lelahnya terbayar lunas dengan berhasil meraih dua medali emas.
Sejak awal menargetkan terpenting bisa mendapat medali, tapi berkat kerja keras semua termasuk pelatih, Sabrina bisa meraih lebih dari yang ditargetkan yaitu medali emas, bahkan dua medali sekaligus di cabor berbeda.
Saat pertandingan, dari Kabupaten Tegal mengirimkan enam orang atlet. Rinciannya tiga atletik, dua tenis meja, dan satu catur.
Sementara Sabrina merupakan atlet perempuan satu-satunya yang berangkat saat itu.
"Harapan saya kedepannya ingin menjadi seperti mas Banyu, Atlet difabel yang sudah mendunia dan banyak mencetak prestasi.
Saya juga mendapat semangat, dukungan dari beliau. Jadi setelah kejuaraan provinsi, harapan saya bisa lanjut ke nasional, dan tentunya sampai internasional atau bisa keluar negeri," harapnya.
Adapun Sabrina merupakan anak dari pasangan Hermanto dan Sairah.
Rumahnya sendiri beralamat di Desa Dukuhwaru, RT 02/RW 01, Kecamatan Dukuhwaru, Kabupaten Tegal.
Masih di lokasi yang sama, Kepala Sekolah SMAN 1 Dukuhwaru, Heris Samekto, mengatakan pihaknya merasa bersyukur, senang, dan bangga karena memiliki peserta didik yang berprestasi di tingkat provinsi seperti Sabrina.
Terlebih kejuaraan yang diraih, ditujukan bagi siswa-siswi yang memiliki perhatian khusus.
Artinya dalam hal ini, menunjukkan bahwa sekolah mendukung dan memberikan kesempatan bagi siswa untuk maju, berprestasi, dengan kesempatan yang sama.
"Sebagai bentuk apresiasi kepada Sabrina, setelah kejuaraan kami mengumumkan di depan semua siswa saat upacara, kemudian memberikan piagam, termasuk sedikit uang untuk membeli buku.