Berita Kudus

Duh, Ternyata Tahun Ini Pemkab Kudus Tak Punya Anggaran Perbaikan RTLH

Penulis: Rifqi Gozali
Editor: deni setiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Dinas PKPLH Kabupaten Kudus, Abdul Halil.

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Pemkab Kudus tahun ini ternyata tidak memiliki anggaran untuk perbaikan rumah tidak layak huni (RTLH).

Padahal berdasarkan data Dinas PKPLH Kabupaten Kudus, ada sekira 7.000 rumah yang masuk kategori tidak layak huni.

"APBD (untuk perbaikan RTLH) belum ada."

"Karenanya kami gandeng swasta untuk membantu masyarakat (memperbaiki rumah)," ujar Kepala Dinas PKPLH Kabupaten Kudus, Abdul Halil kepada Tribunjateng.com, Minggu (6/11/2022).

Baca juga: 2.015 Santri Ikuti Porsadin Tingkat Jateng di Kudus Mulai Hari Ini

Baca juga: Pelatihan Make Up Artist Diminati Perempuan Milenial Buruh Rokok di Kota Kretek Kudus

Halil mengatakan, kerja sama yang berlangsung tahun ini ada 10 rumah tidak layak huni di Kabupaten Kudus yang diperbaiki oleh PT Djarum.

Ongkos yang diperlukan untuk perbaikan 10 rumah menghabiskan biaya Rp 500 juta.

Seluruhnya ditanggung PT Djarum.

"Kami ikut mendampingi, ikut di lapangan untuk perbaikan RTLH."

"Kami juga mendata melalui Kepala Desa dan Camat," kata dia.

Selain itu, tahun ini ada 74 RTLH di Kudus yang mendapat bantuan dari pemerintah provinsi.

Untuk 74 rumah ini bantuannya bersifat stimulan.

Artinya tidak secara menyeluruh diperbaiki.

Baca juga: Seminggu Lagi, Pendaftaran PPPK Guru di Kudus Ditutup, Ini Link Daftarnya

Baca juga: Upah Minimum 2023 Ditetapkan 21 November 2022, Ini Daftar UMK Kabupaten Kudus 5 Tahun Terakhir

Sebab masing-masing RTLH hanya mendapat kucuran bantuan senilai Rp 12 juta.

"Untuk bantuan stimulan Rp 12 juta pada masing-masing RTLH itu yang menjalankan masing-masing desa," katanya.

Untuk kategori RTLH, katanya, ada beberapa indikator.

Yang paling mencolok yakni rumah yang masih beralaskan tanah, berdinding anyaman bambu, atapnya masih terbuat dari material bambu lapuk, dan masih belum dilengkapi toilet.

"Itu kategori RTLH sekaligus kategori tidak sehat karena belum ada sanitasinya," kata dia. (*)

Baca juga: Sudah Dimulai, Turnamen Piala Bupati Semarang di GOR Wujil Pandanaran, Dibagi Dua Kelompok Umur

Baca juga: Saya Lari Ketakutan! Cerita Sri Saat Puting Beliung di Pekalongan, Genteng Warung Berterbangan

Baca juga: Ini Data Rinci Penerima Bansos DTU di Kabupaten Semarang, Totalnya Hampir Rp 5 Miliar

Baca juga: 11 Pasien RSUD Ungaran Positif Covid-19, Begini Instruksi Bupati Ngesti Nugraha Kepada ASN

Berita Terkini