"Kronologis Maret 2022, AH menerima DM Twitter dari akun Twitter yang diselidiki dan meminta utk membuat konten dengan tema resepsionis hotel, dengan dibayar diterima Rp750 ribu," imbuhnya.
Untuk pengambilan gambar, kata Farman, kedua pelaku memesan kamar hotel di Jalan Sumatera, Gubeng, Surabaya.
"Dengan uang itu mereka pesan kamar hotel 1710 dan membuat video sesuai pesanan yakni tersangka perempuan menggunakan kebaya merah, seolah-olah sebagai karyawan hotel," ujar Kombes Pol Farman.
Kedua tersangka mengaku uang dari menjual konten asusila itu untuk kebutuhan sehari-hari.
"Dan mendapatkan keuntungan dari konten video porno tersebut. Tarif ini bervariasi tergantung tema. Hasil penjualan konten untuk keperluan sehari-hari," pungkasnya.
Ada 92 video asusila
Seperti diberitakan sebelumnya, dalam proses penyelidikan polisi menemukan ada 92 video asusila lain yang diperankan oleh kedua tersangka. Video itu, kata Farman, diduga pesanan para pelanggan.
Baca juga: Sosok Pemeran Wanita Kebaya Merah, Merasa Bangga Jika Konten Videonya Tersebar, Ungkap Alasannya
Baca juga: Pengakuan Dua Pemeran Video Porno Kebaya Merah: Kita Sepasang Kekasih
Baca juga: Pengakuan Dua Pemeran Video Porno Kebaya Merah: Kita Sepasang Kekasih
Polisi menemukan video -video itu di dalam hardddisk yang kini telah disita oleh pihak kepolisian.
"Ada 92 video asusila kami (polisi) temukan dengan berbagai judul, salah satu judulnya three in one," ungkap Farman.
Selain video, dia melanjutkan, foto-foto AH tanpa busana juga tersimpan di dalam hardddisk tersebut. (Muhamad Syahrial).