Kebaya Merah

2 Pemeran Kebaya Merah Punya 92 Video Lainnya, Dapat Pesanan dari Twitter Link Dikirim Via Telegram

Editor: rival al manaf
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

AH wanita kebaya merah memakai baju tahanan berada di kantor Subdit V Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Jatim, Selasa (8/11/2022). AH merupakan warga Malang. Sementara si pemeran pria ACS adalah warga Surabaya.

TRIBUNJATENG.COM, SURABAYA - Pemeran video mesum kebaya merah ternyata memiliki 92 buah video lainnya dengan cerita yang berbeda.

Hal itu ditemukan polisi setelah mereka memeriksa harddisk salah satu tersangka pemeran video kebaya merah.

Keduanya disebut menerima pesanan dari para pelanggan soal cerita video mesum dan mematok tarif untuk setiap video yang sudah dibuat.

Link Video Syur Kebaya Merah Banyak Diburu, AH Masih Miliki Koleksi 92 Video Mesum Berbagai Judul

Kata Warga Tentang Sosok Pemeran Video Syur Kebaya Merah, Gudang Milik Pemeran Pria Pernah Terbakar

Baca juga: Setelah Dipakai Membuat Video Mesum, Kebaya Merah Pemeran Wanita Terbakar, Ini Pengakuan AH

Polisi terus mendalami kasus video mesum "kebaya merah" usai menangkap dua tersangka pemeran video, ACS (29) dan AH (24).

Keduanya diketahui mengedarkan dan menerima pesanan video mesum melalui media sosial, salah satunya Twitter.

Untuk setiap pesanan satu video mesum dipatok harga antara ratusan ribu hingga jutaan.

"Penjualan melalui telegram, ketika ada endors pesanan yang masuk di Twitter. Setelah dibuat dikirim ke Telegram. Pembayaran melalui payment getaway di Indonesia," kata Direktur Ditreskrimsus Polda Jatim, Kombes Pol Farman dilansir dari tribunJatim.com.

Farman menjelaskan, dalam aksinya itu kedua tersangka mengelola dua akun Twitter, @ainturslvt dan @meamora.

Melalui akun itu keduanya mencari pelanggan dan bertransaksi lewat direct message (DM).

Setelah sepakat soal harga dan tema cerita video, ACS dan AH segera melakukan rekaman.

Lalu kedua tersangka akan mengirimkan video yang dipesan itu melalui sebuah link dan dikirim melalui Telegram.

Link tersebut sudah dilengkapi dengan password untuk pemesan video.

"Penjualan melalui telegram, ketika ada endors pesanan yang masuk di Twitter. Setelah dibuat dikirim ke telegram. Pembayaran melalui payment getaway di Indonesia," ungkapnya.

Di hadapan polisi, kedua tersangka mengaku mendapat bayaran Rp 750.000 untuk membuat video "kebaya merah".

Video itu dibuat pada awal Bulan Maret 2022 dengan tema resepsionis dan tamu hotel.

"Kronologis Maret 2022, AH menerima DM Twitter dari akun Twitter yang diselidiki dan meminta utk membuat konten dengan tema resepsionis hotel, dengan dibayar diterima Rp750 ribu," imbuhnya.

Untuk pengambilan gambar, kata Farman, kedua pelaku memesan kamar hotel di Jalan Sumatera, Gubeng, Surabaya.

"Dengan uang itu mereka pesan kamar hotel 1710 dan membuat video sesuai pesanan yakni tersangka perempuan menggunakan kebaya merah, seolah-olah sebagai karyawan hotel," ujar Kombes Pol Farman.

Kedua tersangka mengaku uang dari menjual konten asusila itu untuk kebutuhan sehari-hari.

"Dan mendapatkan keuntungan dari konten video porno tersebut. Tarif ini bervariasi tergantung tema. Hasil penjualan konten untuk keperluan sehari-hari," pungkasnya.

Ada 92 video asusila

Seperti diberitakan sebelumnya, dalam proses penyelidikan polisi menemukan ada 92 video asusila lain yang diperankan oleh kedua tersangka. Video itu, kata Farman, diduga pesanan para pelanggan.

Baca juga: Sosok Pemeran Wanita Kebaya Merah, Merasa Bangga Jika Konten Videonya Tersebar, Ungkap Alasannya

Baca juga: Pengakuan Dua Pemeran Video Porno Kebaya Merah: Kita Sepasang Kekasih

Baca juga: Pengakuan Dua Pemeran Video Porno Kebaya Merah: Kita Sepasang Kekasih

Polisi menemukan video -video itu di dalam hardddisk yang kini telah disita oleh pihak kepolisian.

"Ada 92 video asusila kami (polisi) temukan dengan berbagai judul, salah satu judulnya three in one," ungkap Farman.

Selain video, dia melanjutkan, foto-foto AH tanpa busana juga tersimpan di dalam hardddisk tersebut. (Muhamad Syahrial).

Berita Terkini