TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Terminal Jati Kabupaten Kudus hingga Senin (9/1/2023) masih terendam banjir.
Aktivitas kendaraan pun hingga kini masih lumpuh.
Termasuk pedagang yang biasa mangkal di dalam lokasi terminal.
Semua aktivitas kini dialihkan di luar lantaran akses masuk ke terminal ditutup tergenang air.
Sejumlah pedagang terminal terpaksa menjajakan dagangannya di pinggir jalan agar usahanya tetap berjalan.
Mereka memanfaatkan kendaraan untuk membuka kios sementara, sehingga bisa dibongkar pasang saat pagi dan malam hari.
Baca juga: Bantu Pengungsi Banjir Kudus, GKMI Tanjungkarang Persilakan Muslim Beribadah di Dalam Gereja
Baca juga: Sering "Pencitraan", Sekda Kudus Samani Intakoris Ditegur Bupati HM Hartopo
Pedagang asal Getaspejaten, Kecamatan Jati, Uci terlihat mendasarkan dagangannya menggunakan kendaraan pribadi.
Dia dan suaminya sudah berjualan di luar terminal dalam sepekan terakhir.
Kata dia, meski kios miliknya yang berada di dalam terminal tidak tergenang air, tidak ada penumpang bus yang beraktivitas sampai ke dalam terminal, lantaran banjir.
Sehingga, jika dipaksakan hasilnya justru akan merugi.
"Karena tidak ada aktivitas di dalam terminal, jadinya jualan di pinggir jalan."
"Kalau nunggu banjir surut, mau sampai kapan tidak produktif," terangnya kepada Tribunjateng.com, Senin (9/1/2023).
Uci mulai terbiasa jualan di pinggir jalan mulai pukul 07.00 hingga pukul 10.30, dilanjut pukul 14.00 hingga pukul 20.30.
Baca juga: Jalur Pantura Kudus yang Berlubang karena Banjir Diuruk Sementara
Meski harus kerja lebih ekstra, omzet Uci cukup lumayan hingga Rp 1 juta dalam sehari.
Pendapatan kotor ini sedikit lebih banyak daripada pendapatan harian selama berdagang di dalam lokasi terminal.