Ada sekira 12 ribu pohon nanas yang sudah ditanam.
Beberapa di antaranya sudah mampu menghasilkan buah yang berkualitas dari 16 varietas yang ada.
Dia menyebut, lahirnya kebun nanas ini hasil dari keprihatinannya dengan melihat banyaknya tanaman singkong dan tebu ditanam di atas lahan milik pemerintah desa.
Sedangkan keduanya diprediksi tidak akan laku dalam beberapa tahun ke depan.
Baca juga: Rektor IAIN Kudus Kukuhkan Istrinya Sebagai Guru Besar Ilmu Hadis
"Nanas ini tanaman yang luar biasa."
"Tidak hanya dimanfaatkan buahnya."
"Daun, kulitnya juga bisa diolah."
"Target kami memiliki 5 hektere kebun nanas," ujar dia.
Rubiyanti berharap, kehadiran Bumdes yang inovatif dapat membantu peningkatan ekonomi masyarakat secara real.
Juga menjadi ujung tombak ketahanan pangan yang harus terus diperjuangkan.
"Kebun nanas ini jadi hal yang unik di Kota Kretek, karena belum banyak yang menanam."
"Dan nanas ini adalah salah satu tanaman buah yang bisa dimanfaatkan semuanya."
"Jadi tidak berpatokan pada hasil buahnya saja," tuturnya. (*)
Baca juga: TPP ASN Pemkot Semarang Cair Lebih Cepat 2 Bulan Dibandingkan Tahun Lalu
Baca juga: Hasil Akhir Skor 1-1 Bali United Vs Persib Bandung, Pertontonkan Kualitas Strategi Teco Vs Milla
Baca juga: Pengakuan Kelompok Klitih Beraksi Demi Solidaritas di Titik Nol Kilometer Yogyakarta
Baca juga: Targetkan Kolaborasi Riset, UKSW dan UNSRAT Tandatangani Pembaruan Kerja Sama