TRIBUNJATENG.COM - Untuk mewujudkan percepatan Logistik Nasional melalui program National Logistik Ecosystem (NLE), Bea Cukai Tanjung Emas bersama Lembaga National Single Window melaksanakan sosialisasi kepada pelaku usaha, asosiasi dan instansi di wilayah Semarang dan Jawa Tengah, Kamis (16/02/23).
Acara yang digelar di Aula Bea Cukai Tanjung Emas ini dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama dihadiri oleh perwakilan asosiasi dan organisasi serta pelaku usaha yang bergerak di bidang logistik.
Sedangkan pada sesi kedua acara dihadiri oleh perwakilan instansi pemerintahan di wilayah Semarang.
Hadir dalam acara Staf Ahli Menteri Bidang Manajemen Konektivitas Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Sahat Manaor Panggabean, Kepala Lembaga Nasional Single Window, Agus Rofiudin dan Kepala Kantor Wilayah DJBC Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta, Akhmad Rofiq.
“Dalam pelaksanaannya perlu dilakukan kolaborasi semua pihak untuk mempercepat arus barang sekaligus mengupayakan efisiensi biaya logistik dan waktu agar Pelabuhan Indonesia bisa bersaing secara global”, terang Agus dalam keynote speech.
Berdasarkan pemaparan dari Tim Pengembangan National Logistics Ecosystem sebagai narasumber, NLE merupakan ekosistem logistik yang menyelaraskan arus lalu lintas barang dan dokumen, sejak kedatangan sarana pengangkut hingga barang tiba di gudang.
Prinsip NLE adalah kolaborasi melalui pertukaran data, simplifikasi probis, penghilangan repetisi dan duplikasi dan didukung dengan teknologi informasi.
Implementasi layanan NLE di Pelabuhan Tanjung Emas sudah memenuhi 13 layanan yang disesuaikan berdasarkan karakteristik dan kondisi best fit Pelabuhan.
Layanan yang diberikan berupa Ssm Pengangkut, Ssm Perizinan, Ssm Quarantine-Customs, Delivery Order (DO) Online, SP2 Online, Trucking, Warehouse, Depo, Vessel, STID, Single Billing, Gate System dan SIPT.
Diharapkan kerjasama yang baik dari semua pihak, pemerintah maupun para pelaku usaha dalam pengembangan sistem hingga pelaksanaan program NLE kedepannya.
“SLA (Service Level Agreement) masing-masing instansi perlu dikawal bersama oleh pelaku usaha via aplikasi Jaga Pelabuhan atau disampaikan langsung ke tim pusat agar layanan pemerintah terus diperbaiki dan sesuai janji layanan," pesan Sahat.(*)