"Ketiga pemanfaatan pangan di mana pangan dapat dikonsumsi secara berimbang dengan gizi yang tepat dan mutu keamanan yang terjamin. Alhamdulillah, Jawa Tengah menjadi salah satu lumbung pangan nasional," ujarnya.
Produksi hasil-hasil pertanian di Jawa Tengah juga mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. Pada Tahun 2022 kita berhasil menghasilkan komoditas Padi sebanyak 9.579.069 ton, atau turun dari capaian Tahun 2021 lalu sebanyak 9.618.657 ton. Komoditas Jagung Tahun 2022 sebanyak 3.719.441 ton, naik dari capaian Tahun 2021yang hanya mencapai 3.598.264 ton.
Komoditas kedelai Tahun 2022 sebanyak 61.198 ton, atau naik dari Tahun 2021 lalu yang hanya 46.949 ton. Sedangkan sampai bulan Maret Tahun 2023 ini, capaian produksi Padi mencapai 2.142.218 ton, Jagung mencapai 290.318 ton, Kedelai mencapai 6.243 ton.
Namun, lanjut Ganjar capaian positif ini tidak boleh besar kepala, Pandemi, Perang Rusia-Ukraina, Perubahan Iklim Global, Kerusakan lingkungan dan Bencana Alam menjadi ancaman nyata yang harus kita sikapi bersama. Untuk itulah semua pihak harus gotong-royong dan bersinergi dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan di negeri ini, khususnya di Jawa Tengah.
"Sinergi yang dimaksud berguna untuk menjaga pangan tetap stabil. Kita tidak ingin ada tindakan melawan hukum yang terkait dengan pangan ini. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) harus dijalankan, ini merupakan proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus mencapai tujuan organisasi," imbuhnya.
Ia mengungkapkan, banyak laporan masyarakat yang masuk kepadanya, misalnya terkait bahan pokok yang harganya naik hingga raibnya pupuk bersubsidi.
"Ini tentu harus kita sikapi bersama. Pemprov Jateng tentu telah membuat berbagai program agar permasalahan tersebut bisa terselesaikan dengan baik. Tetapi kami tidak dapat bekerja sendiri. Aparat Penegak hukum, kami minta untuk bertindak tegas terhadap para pedagang nakal yang bertindak melanggar hukum sehingga menyebabkan timbulnya berbagai permasalahan tersebut," imbuhnya.
Melalui forum ini Ganjar berharap akan mampu menghasilkan berbagai kesepahaman antara semua agar kedepan berbagai permasalahan di sektor Pertanian dan ketahanan pangan ini dapat diselesaikan bersama.
"Tentunya dengan sinergi dan kolaborasi dari APIP dan APH akan dapat mewujudkan ketahanan pangan yang semakin baik dan membangun pertanian maju, mandiri dan modern di Jawa Tengah. Mari bersama sama kita dukung ketahanan pangan nasional dalam menghadapi ancaman krisis pangan global. Ini adalah tanggung jawab kita bersama," pungkasnya.
Kegiatan Rakorwas Jaga Pangan Jawa Tengah tersebut Selain dihadiri oleh Gubernur, Kapolda, Kajati dan Kepala perwakilan BPKP Jawa Tengah, juga dihadiri oleh Kapolres dan Kajari se Jawa Tengah, Pejabat Instansi lingkup Pertanian Provinsi Jawa Tengah dan Para Kadis yang membidangi Pertanian se-Jawa Tengah. (*)
Baca juga: Tangis Istri Pecah, Ayah Sujud Syukur, Ini yang Meringankan Vonis Arif Rachman Jadi 10 Bulan Penjara
Baca juga: Antisipasi Penimbunan Polsek Guntur Lakukan Monitoring MinyaKita di Desa Turitempel Guntur Demak
Baca juga: INNALILLAHI! Warga Kaligondang Purbalingga Tewas Tersengat Listrik Kawat Pancang Tiang
Baca juga: Kisah Mistis Warga Desa Kemenuh Bali Ditumpangi Bus Gaib, Setelah Turun Langsung Hilang