TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Jawaban Mahfud MD dininta memberi masukan kepada politisi Megawati yang sempat bikin heboh karena pernyataannya soal ibu-ibu pengajian.
Pernyataan-pernyataan seperti ini dinilai bisa membuat keruh situasi.
Lantas, apa jawaban Pak Mahfud?
Baca juga: Rekaman CCTV 2 Korban Pembunuhan Ikuti Pelaku Sebelum Dibunuh dan Mayatnya Dicor Semen Karena Hutang
Baca juga: Heriyanto Panik Cari Istri Tak Ada Kabar Setelah Pamit Pengajian hingga Menemukannya Tewas Dicor
Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD menghadiri acara bertajuk Cangkrukan Menko Polhukam-Tertib di Tahun Politik Menuju Indonesia Maju di Surabaya pada Selasa (28/2/2023).
Acara tersebut juga disiarkan di kanal Youtube Kemenko Polhukam RI secara langsung.
Dalam pengantarnya Mahfud berbicara mengenai perlunya penyelenggaraan Pemilu 2024 dibekali dengan revolusi mental yang diusung oleh Presiden Joko Widodo.
Selain itu, ia juga menyampaikan bahaya hoax di media sosial dan juga manfaat media sosial bagi dirinya.
Setibanya pada sesi tanya jawab dengan peserta, seorang peserta yang mengaku dari salah satu pondok pesantren di Jember kemudian memberi masukan kepada Mahfud selaku Menko Polhukam.
Menurutnya, saat ini rakyat di bawah pada umumnya merasa aman.
Namun demikian, kata dia, pemimpin di atas di antaranya ketua partai selalu menyampaikan pernyataan yang membuat perpecahan di bawah.
"Seperti barusan, masalah pengajian, adalah wanita Muslimat, kenapa sering ke pengajian. Mungkin Pak Mahfud sudah tahu itu. Beliau ini sering statementnya, apa yang disampaikan itu sering kali memecahkan teman-teman yang di bawah," kata kiai tersebut.
"Teman-teman yang di bawah ini Pak, kalau njenengan tahu, ketika ada seperti itu, ya mungkin sudah tahu, tidak perlu saya sebutkan namanya.
Wah ini bermacam-macam sudah di bawah ini. Mungkin itu. Jadi saya minta tolong kepada Pak Menko Polhukam agar supaya memberi masukan lah kepada pemimpin-pemimpin partai, baik menteri ataupun yang lain," sambung dia.
Pada gilirannya, Mahfud pun menjawab hal itu.
Mahfud mengatakan, apa yang disampaikan oleh kiai tersebut adalah dampak berita yang dicampuri hoax.