"Ini peluangnya ada di sini, sehingga peningkatan kelas menengah kita sehingga masyarakat kita yang ingin mendapatkan pelayanan kesehatan maksimal tidak perlu ke luar negeri, cukup bisa di Semarang saja," terangnya.
Medical Tourism didefinisikan sebagai upaya pihak fasilitas atau tujuan wisata untuk menarik wisatawan dengan secara mempromosikan layanan dan fasilitas layanan kesehatannya, di samping fasilitas wisata regulernya, sehingga menekankan pada penyedia layanan.
Pada kesempatan yang sama, Rektor Unissula, Prof. Dr. Gunarto, S.H., M.H., dalam sambutannya menyampaikan bahwa bagi pasien yang melakukan operasi untuk mata minus atau operasi lasik, hanya berlangsung sepuluh menit.
Penanganan operasi tersebut dilakukan di Semarang Eye Center Rumah Sakit Islam Sultan Agung (RSISA) Semarang.
"Kemudian kalau tidak bisa jalan karena kakinya pincang, dioperasi dalam waktu tiga menit oleh Dokter Said Sofwan, Direktur Utama RSISA, yang memiliki Akreditasi Paripurna. Itulah Rumah Sakit Pendidikan Kedokteran Unissula," terangnya.
Ia menambahkan, RSISA telah mendapatkan akreditasi A dan ia juga mendengar informasi bahwa akan mendapatkan Akreditasi Unggul.
Hal itu menjadikan RSISA sebagai RS terakreditasi Unggul sehingga dapat berpartisipasi memberikan kepercayaan pada masyarakat dan memberikan kontribusi bagi Bangsa Indonesia.
"Dengan melahirkan dan memproklamirkan sebagai Fakultas Kedokteran yang memiliki rumah sakit yang bisa menyembuhkan dan tidak kalah dengan rumah sakit di Penang Malaysia," pungkasnya. (arh)
Baca juga: Duh! 2 Anak Anggota DPRD Perkosa Siswi Madrasah Tsnawiyah Bersama Teman-temannya
Baca juga: Steam Loose Part, Optimalkan Kreativitas Anak Usia Dini di Kota Pekalongan
Baca juga: Sandiaga Ajak Mahasiswa Unissula Bangkitkan Ekonomi Kreatif
Baca juga: Buka Puasa di Sahara Ala Harris Hotel Sentraland Semarang