“Kandungannya lebih dominan lemak karena mengandung banyak margarin, tepung terigu, dan ada telurnya.
Kalau hanya menggunakan kuning telur saja kandungan lemaknya lebih tinggi,” jelasnya.
Batasi asupan kue
Hidangan Idul Fitri sangat beragam mulai dari makanan bersantan hingga kue kering yang rasanya manis.
Rasa yang tercipta ternyata dapat meningkatkan nafsu untuk menambah porsi makan lebih banyak.
“Jelas makanan yang manis, gurih, atau asin ini menyebabkan kecanduan sehingga kecenderungan untuk menambah lebih besar,” ungkapnya saat menjelaskan kandungan gizi nastar.
Azizah menambahkan bahwa tidak ada larangan untuk mengkonsumsi nastar atau kue kering lainnya serta hidangan lain seperti rendang atau opor ayam.
Namun, harus tetap memperhatikan jumlah konsumsi.
“Nastar bisa dijadikan cemilan hanya satu atau maksimal tiga butir di sela makan besar.
Usahakan tetap ada sayur dan buah untuk menyeimbangkan kandungan serat pada menu kita,” jelasnya.
Ia menyarankan membuat nastar rendah kalori dengan modifikasi komposisi yang ada dengan cara mengurangi kandungan margarin dan mengganti tepung terigu dengan sesuatu yang lebih rendah energi.
“Bisa dilakukan tapi ini akan mengubah rasa. Jadi rasanya tidak seperti nastar pada umumnya,” pungkasnya. (Kompas.com)