TRIBUNJATENG.COM - Sosok Tini, pengemis viral pengemis di Kota Bogor masih mengundang rasa penasaran.
Bagaimana tidak, saat terjaring razia Dinsos di tasnya tersimpan banyak bukti kalau ia punya kekayaan fantastis.
Dinas Sosial Kota Bogor melakukan razia dan mengamankan Tini di jembatan Panaragan.
Saat ditangkap, Tini kedapatan memiliki cek Rp 1,3 Miliar.
Tak hanya itu, Tini juga memiliki tiga unit sepeda motor dan juga hewan ternak.
Baca juga: Rekaman CCTV Wanita Terjatuh dari Lift Bandara Kualanamu, Jasadnya Ditemukan 3 Hari Kemudian
Baca juga: Lagi Asik BAB, Sugima Syok Kepala Ular Sanca 1,5 Meter Nongol di Lubang Kloset, Masih Trauma
Petugas hafal, karena sebelumnya Tini pernah diamankan Dinsos Kota Bogor.
Namun setelah dipulangkan ke keluarganya di wilayah Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor, wanita ini kembali mangkal menjadi gelandangan di bawah jembatan Panaragan sehingga akhirnya kembali diamankan Dinsos.
"Itu udah dua kali kita evakuasi, dua kali kita anterin ke rumahnya, terus balik lagi. Soalnya warga Kabupaten Bogor itu, Rumpin," kata Kabid Rehabilatasi Dinsos Kota Bogor, Dody Wahyudin, Kamis (27/4/2023).
Saat pengamanan sebelumnya, kata dia, gelandangan Ibu Tini ini masih bisa diajak komunikasi secara normal.
Namun dalam pengamanan kali ini, yang bersangkut sulit diajak berkomunikasi diduga mengalami gangguan jiwa sehingga akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit Marzuki Mahdi.
Pada saat evakuasi sebelumnya, Tini juga kedapatan memiliki uang tunai Jutaan Rupiah.
"(Sebelumnya) Pernah itu ditemukan uang tunai juga, tetapi untuk buku tabungan segala macem karena selalu menyimpan di pinggang sebelah kanannya itu dijait, jadi yang kedua itu kita tidak sampai melakukan pengecekan ke arah situ, kita hanya melakukan penghitungan uang. Terakhir itu sekitar Rp 8 Juta," kata Dody Wahyudin.
Pada saat pengamanan sebelumnya tersebut, Tini sempat memberikan informasi bahwa uang Rp 8 Juta tersebut merupakan tabungan pribadinya.
"Jadi informasinya uang itu dibelikan sepeda motor, dibelikan ternak kambing di kampungnya di Kabupaten Bogor," kata Dody Wahyudin.
Hasil assesment pada pengamanan sebelumnya ini, kata dia, gelandangan Ibu Tini di kolong jembatan Panaragan tidak termasuk kategori warga miskin.