Berita Semarang

Terdampak Rob, Satu Perusahaan Hengkang dari Tanjung Mas Semarang Hingga PHK Ratusan Karyawan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kawasan Tanjung Emas Semarang.

"Ya kemarin sudah dapat pesangon, gak karyawan sudah terpenuhi sesuai Undang-Undang.

Sekarang masih bergerak proses pemanggilan (untuk pekerjaan baru). Kalau uangnya (pesangonnya) saya mau pergunakan untuk apa, untuk macam-macam, usaha bisa. Tapi sekarang belum ada rencana," ungkapnya dihubungi Tribun Jateng.

Sementara itu, Kadisnaker Kota Semarang kembali menambahkan, di tengah adanya gejolak perekonomian global, pihaknya sendiri kini masih mencermati terkait ada atau tidaknya dampak bagi kelangsungan perusahaan yang ada di Kota Semarang.

"Kita semua berupaya. Artinya, kita tidak tahu perusahaan mana yang akan tumbang atau mungkin akan meminimalkan usahanya karena kaitan arus global ini, tetapi kami berharap semoga tidak terjadi. Kemudian, kemungkinan juga ada ekspansi di wilayah lain yang mungkin karena kebutuhan lahan yang kurang cukup luas dan sebagainya.

Tapi kami imbau kepada teman-teman pengusaha, kalau menghendaki tempat luas silakan berdiskusi atau berdialog dengan Ibu Walikota karena sangat welcome mencarikan lokasi yang cocok agar investasi di Semarang bukannya berkurang tapi bertambah lagi," terangnya.

Adapun di sisi itu, Sutrisno memaparkan, perusahaan besar di Kota Semarang yang terpaksa tutup adalah satu yang disebutkan itu 

Sementara lainnya, menurutnya, hanya sebagian yang kemungkinan ada pengurangan karyawan.

"Kami diskusi juga karena penyelesaian-penyelesaian karena arus global, pemasaran, dan penjualan terkendala. Kemudian mungkin ada efisiensi di manajemen yang berdampak pada pengurangan pekerja, ini juga masih didiskusikan betul.

Kami Disnaker sangat antisipasi betul dan teman-teman yang memang kiranya juga mau ancang-ancang wirausaha baru untuk pelatihan, BLK (balai latihan kerja) kami ada pelatihan-pelatihan sehingga bisa daftar di pelatihan-pelatihan sebagai persiapan sewaktu-waktu memang dunia industri ada masalah bisa membuka dunia usaha," jelasnya.

Terpisah, terkait tutupnya perusahaan di kawasan Tanjung Emas Kota Semarang, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jateng Frans Kongi menyebutkan, bukanlah hal baru.

Sebelumnya, kata dia, beberapa perusahaan juga telah hengkang dari kawasan itu karena kondisi yang rawan terhadap banjir rob.

"Banyak juga sebenarnya perusahaan pindah dari kawasan itu karena kondisinya terjadi lagi rob. Tidak ada satu orang pun yang bisa memastikan bahwa tidak akan ada rob lagi. Memang rawan dan banyak sudah pindah ke daerah lain," kata Frans dihubungi Tribun Jateng.

Sementara itu terkait tutupnya perusahaan tersebut, menurut Frans tak ada kaitannya dengan isu resesi global.

"Jadi bukan karena (gejolak) ekonomi global, tapi saya pikir mungkin dia akan bangun di tempat lain. Apa itu di Jateng, tempat lain atau mana, karena daerah itu (tempat semula) sudah dirasa tidak ekonomis lagi atau tidak menguntungkan.

Jadi (perusahaan yang tutup) itu kondisi dia tersendiri, karena adanya rob, mesin-mesinnya rusak, ya tutup.

Halaman
123

Berita Terkini